Makin Group, Induk Perusahaan PT PHL Dinilai Acuh Terhadap Konflik Lahan yang Sedang Bergulir

DETAIL.ID, Jambi – Sukadi, Kepala Desa Rodang, Kecamatan Kumpeh Kabuaten Muarojambi dengan tegas mengatakan bahwa dirinya bersama seluruh masyarakat Desa Rondang akan tetap berjuang untuk lahan yang menurutnya merupakan hak warga Desa Rondang.

Mereka memang sudah tergolong lama berkonflik dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit anak dari Makin Grup bernama PT Puri Hijau Lestari (PHL) yang ternyata masuk kedalam salah satu perusahaan bersertifikat Roundtable on Suistainable Palm Oil (RSPO).

Berdasarkan keterangan dari masyarakat desa Rondang, konflik berawal dari perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak namun tak kunjung ditepati oleh PT PHL.

Tahun 2011, masyarakat Desa Rondang lewat Koperasi Usaha Berkah (KUB) yang bertemu dengan PT PHL telah menghasilkan kesepakakan, bahwa lahan seluas 1200 H dengan skema pembagian hasil masing-masing pihak sejumah 50 persen.

Namun, PT PHL hanya memberikan kebun seluas kurang lebih 766 Hektare dan sisa objek lahan kemitraan seluas 253,66 Hektare kepada masyarakat tak kunjung ditepati oleh pihak perusahaan hingga kini.

Teakhir, masyarakat desa Rondang melakukan aksi demonstrasi ke kantor Bupati Muarojambi pada 25 April 2022 untuk menuntut hak mereka, namun berdasarkan pengakuan dari Kepala Desa Sukadi, belum ada titik terang soal konflik lahan mereka dengan PT PHL.

“Belum, belum ada kejelasan. Tanggal 18 nanti kita akan difasilitasi sama Pemkab untuk bertemu dengan PHL, untuk agenda mediasi. Harapannya pemerintah berpihak kepada masyarakatlah,” kata Kades Sukadi, Kamis 12 Mei 2022.

Sementara itu, ketika awak media ini berkunjung ke kantor pusat PT Makin Gruop yang berada di Kota Jambi untuk meminta keterangan soal konflik yang berarut-larut antara anak perusahaan dengan masyarakat.

Petugas keamanan yang berada di kantor Makin Group mengatakan jika pimpinan perusahaan sedang cuti dan belum tahu kapan akan masuk. Ditanya kemudian, siapa yang bertanggung jawab di kantor, lagi-lagi pihak keamanan mengatakan jika yang bertanggung jawab dibawah manager sedang cuti juga. Tidak sampai disitu, saat diminta nomor humas yang bisa dihubungi pihak keamanan mengaku jika perusahaan tidak lagi ada humasnya.

“Kalau soal cuti pimpinan saya ga tau jadwalnya itu bang, yang jelas pimpinan ini sedang tidak ada disini,” ujarnya.

Reporter: Juan Ambarita

Exit mobile version