DETAIL.ID, Sarolangun – Kasus penikaman yang dialami seorang aktivis Gerakan Pemuda Masyarakat Bersatu (GPMB) di Sarolangun, Husnan (30) telah berhasil diungkap kepolisian. Polres Sarolangun yang menangani kasus tersebut telah menangkap pelaku penikaman berselang dua hari setelah kejadian.
“Ya, pelakunya sudah kita tangkap hari Rabu, 25 Desember 2019. Sekarang dalam proses pemeriksaan,” kata Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto kepada detail, Jumat (27/12/2019).
Deny Heryanto mengatakan pelaku yang ditangkap itu berinisial M (47), warga Desa Pulau Aro, Kecamatan Pelawan. Pelaku dibekuk saat berada di pinggir Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) Sarolangun – Sumsel, Simpang Singkut IV, Desa Pelawan Jaya.
“Penangkapan itu berlangsung sekira pukul 12.15 WIB, awalnya kita mendapat informasi bahwa pelaku sedang berada di pinggir Jalan Simpang Singkut IV Desa Pelawan Jaya,” ujarnya.
Baca Juga: Pelaku Penyerang Aktivis Dinyatakan Buron
Berbekal informasi tersebut, kata Deny, Tim Unit Opsnal Sat Reskrim dan Unit IV (Kamneg) Sat Intelkam, Polres Sarolangun mendatangi pelaku tersebut dan akhirnya berhasil melakukan penangkapan. “Pelaku kemudian digiring ke Mapolres Sarolangun untuk proses lebih lanjut,” ujarnya.
Deny mengatakan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku M akan dikenakan pasal penganiayaan sebagaimana diatur dalam pasal 351 KUH-Pidana. Adapun ancaman hukuman pada pasal tersebut adalah 5 tahun penjara.
Kasus penikaman yang dialami korban Husnan ini terjadi sekira pukul 10.00 WIB pada 23 Desember 2019 lalu. Korban ketika itu sedang berada di warung milik Siti Fatimah di Jalinsum, Desa Bukit, Kecamatan Pelawan. Saat berada di warung itulah korban mendapat serangan dari orang tidak dikenal (OTK).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun detail, aksi penikaman terhadap Husnan terkait upaya menghalangi korban dan rekan-rekannya agar tidak jadi melakukan aksi damai lanjutan terkait dugaan korupsi Dana Desa (DD) di Desa Bukit, Kecamatan Pelawan. Korban bersama rekannya kebetulan merencanakan aksi lanjutan karena pelaksanaan Dana Desa Bukit diduga sarat masalah.
Reporter: Warsun Arbain