DETAIL.ID, Jambi – Sampai saat ini, peristiwa tongkang baru bara yang menabrak fender (pelindung) jembatan pelayangan di Muara Tembesi, belum juga ada kejelasan.
Meski Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini, namun alur ceritanya belum beranjak pada titik terang.
Kondisi jembatan pun masih menghawatirkan mengingat pelindungnya sudah reot setelah ditabrak truk tongkang batu bara pada 26 Maret 2024 lalu.
Belum lama ini Kasubdit Gakum Airud Ditpolairud Polda Jambi AKBP Wahyu Hidayat ketika dikonformasi mengarahkan ke Kanit Gakum Polair, sata itu Wahyu bilang bahwa dirinya sedang ada pelatihan di luar Provinsi Jambi.
Sementara itu Kanit nya, AKP Beni dikonfirmasi lanjut soal perkembangan kasus tongkang tabrak jembatan tembesi ini, tak banyak berkata-kata.
“Kami lagi adakan pemeriksaan terhadap bpjn dan nahkoda,” katanya, lewat WA belum lama ini.
Untuk pemilik tongkangnya pun menurut Beni sudah diperiksa. Namun soal identitas pemilik tongkang atau badan usaha yang menaungi transportasi batu bara lewat sungai Baganghari itu belum ada kejelasan.
Upaya konfirmasi terkait pemilik tongkang batu bara itu yang diduga merupakan pengusaha keturunan di Jambi inisial ‘A’ pun belum membuahkan hasil.
Kalau bersasarkan cerita Kasubdit Gakum AKBP Wahyu Hidayat sebelumnya, dalam kasus seperti ini soal kerugian materil dapat dikembalikan ke pemilik kapal dan instansi terkait yang bertanggungjawab atas objek yang disenggol.
Ketika ada kesepakatan, maka si penabrak melakukan perbaikan atas objek yang dia tabrak. Seperti kejadian sejelumnya, jembatan Gentala Arasty.
“Yang Gentala sudah beres itu, sudah dipasang kembali fendernya segala macam sudah,” kata Wahyu.
Lalu bagaimana kelanjutan cerita jembatan tembesi yang ditabrak tongkang batu bara pada akhir Maret lalu, yang ini kita semua masih tunggu kelanjutannya.
Reporter: Juan Ambarita