DETAIL.ID, Jambi – Kualitas air Sungai Batanghari dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Akibat penurunan kualitas air ini, 40 persen ikan ternak keramba di sepanjang Sungai Batanghari mati.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi Temawisman mengungkapkan salah satu penyebab penurunan kualitas air Sungai Batanghari aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
“Kematian ikan itu tinggi, karena kondisi Sungai Batanghari dampak PETI dari tahun sebelumnya sampai saat ini sepertinya tidak ada kemajuan bahkan kualitas air menurun,” ujarnya kepada awak media, Senin, 12 Desember 2022.
Ia menuturkan antisipasi yang dapat dilakukan pembudidaya ikan di keramba apung dalam menjaga kelangsungan hidup ikan. Dimana, tingkat kematian ikan dapat diatasi dengan mengurangi jumlah di dalam keramba.
“Antisipasinya cuma yang biasanya diisi 5.000 kita isi 3.000, agar mereka tidak berebut oksigen,” katanya.
Menurutnya, aktivitas PETI semakin membahayakan kelangsungan hidup ikan di Sungai Batanghari.
Diketahui, saat ini harapan hidup ikan di sungai, yakni sekitar 60 persen.
“Kita tetap memberikan bantuan bibit, baik keramba jaring apung. Kalau untuk nelayan seperti alat tangkap jaring itu tetap diberikan setiap tahunnya,” katanya.
Reporter : Frangki Pasaribu