DETAIL.ID, Sabak – Peristiwa turunnya Harimau dari Taman Nasional Berbak Sembilang ke kawasan pemukiman warga desa Air Hitam Laut, Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih terus menyebabkan warga yang tinggal berseberangan dengan TNBS panik.
Hingga saat ini, informasi dari masyarakat menyebutkan 4 ekor sapi ternak menjadi santapan si raja hutan.
Warga sekitar membenarkan jika sejauh ini memang belum ada korban jiwa, namun rasa panik terhadap keberadaan si raja hutan terus menghantui warga.
Arie Suryanto, selaku Direktur Eksekutif Komunitas Cinta Hijau Indonesia menekankan bahwa seharusnya pihak TNBS harus segera bertindak untuk turun ke lokasi, sebelum peristiwa ini menyebabkan korban jiwa.
“Seharusnya pihak TNBS maupun lembaga terkait yang lain lebih peka lah terhadap persoalan ini,” kata Arie Suryanto kepada detail via WhatsApp pada Sabtu, 25 September 2021.
Persoalan harimau, lanjut Arie, itu keluar dari kawasan TNBS dan masuk ke kawasan permukiman warga. Bagaimana tidak keluar harimaunya jika rumah habitatnya itu sudah rusak, dia tidak bisa lagi mencari mangsa di hutan itu. Ya, kita manusia juga akan sama kalau rumah kita dirusak.
Sementara, itu ketika detail mencoba mengkonfirmasi terkait peristiwa ini baik pihak Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) maupun pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi belum ada memberikan keterangan hingga berita ini terbit.
Untuk diketahui Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) merupakan salah satu Kawasan Konservasi Hutan Rawa Gambut terluas di kawasan Asia Tenggara bahkan dijuluki sebagai The Little Amazon of Indonesia.
Berdasarkan data dan informasi, dari masyarakat sekitar, peristiwa munculnya Harimau yang berkeliaran di wilayah pemukiman masyarakat sudah terjadi sebanyak lima kali, yaitu 1997 di Desa Air Hitam Laut, di mana pada waktu itu sedang maraknya aktivitas pembalakan liar dan pembukaan lahan perkebunan di wilayah Kecamatan Sadu, kemudian muncul lagi di tahun 2007 dengan kasus yang sama illegal logging dan pembukaan lahan.
Tahun 2018 pihak Penegakan Hukum (GAKUM) Kementerian LHK bersama BKSDA Jambi berhasil melakukan penangkapan Pelaku yang membunuh harimau di wilayah Desa Rantau Rasau. selanjutnya di tahun 2020 masyarakat Desa Air Hitam Laut kembali resah akibat adanya harimau berkeliaran di sekitar kebun masyarakat.
Awal Agustus sampai berita ini terbit, satwa liar yang di lindungi ini kembali muncul di sejumlah titik desa diantaranya, Desa Air Hitam Laut, Desa Cemara, Desa Sungai Sayang dan bahkan muncul pula di wilayah Desa Simpang Datuk Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjungjabung Timur Jambi.
Reporter: Juan Ambarita