Babi Hutan Bermatian, Harimau TNBS Turun ke Permukiman Warga Tanjungjabung Timur

DETAIL.ID, Tangjungjabung Timur – Harimau Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) yang masuk ke kawasan permukiman warga Desa Air Hitam Laut, Desa Cemara, Desa Sungai Sayang, dan Desa Simpang Datuk Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi hingga kini masih mengkhawatirkan.

Nurazman selaku Kepala Seksi Taman Nasional Wilayah III TNBS mengatakan bahwa setelah mendengar laporan dari masyarakat terkait adanya harimau yang berkeliaran di daerah warga, pihak TNBS telah melakukan berbagai upaya mitigasi untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

“Semenjak ada laporan dari masyarakat pada Agustus lalu, kita sudah turun ke lokasi. Ini teman-teman di lapangan masih standby bersama masyarakat untuk penanganan. Ke depan kita akan memasang kamera CCTV di berbagai titik untuk memantau pergerakan harimau dan juga perangkap untuk penindakan,” kata Nurazman kepada detail saat dihubungi via WhatsApp pada Minggu, 26 September 2021.

Saat ditanya apakah ada yang tidak baik dalam pengelolaan TNBS sehingga harimau bisa masuk dan berkeliaran ke daerah permukiman warga.

Nurrahman menuturkan bahwa, saat ini banyak sekali babi hutan yang bermatian di dalam kawasan TNBS, hal tersebut diduga menjadi penyebab turunnya harimau ke lokasi permukiman warga.

“Ada banyak sekali babi hutan yang mati di daerah TNBS, hal ini diduga menjadi penyebab harimau keluar dari wilayah TNBS dan berkeliaran di daerah permukiman warga. Berdasarkan laporan dari masyarakat, sejauh ini sudah 6 ekor sapi ternak dan beberapa kambing warga yang menjadi mangsa harimau,” ujar Nurazman.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

Ia menambahkan akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk langkah-langkah mitigasi yang akan dilakukan ke depan.

Reporter: Juan Ambarita

Exit mobile version