DAERAH  

Kejari Batanghari Dapat Jatah Vaksin, Kaki Jaksa Kejang Akibat Panik

Kasi Pidsus Kejari Batanghari Bambang Harmoko, S.H., M.H saat menjalani suntik vaksin COVID-19. (DETAIL/Ardian Faisal)

DETAIL.ID, Batanghari – Kejaksaan Negeri (Kejari) Batanghari, Jambi kedatangan Tim Vaksinator Puskesmas Muara Bulian, guna menjalankan program pemerintah berupa suntik vaksin COVID-19 terhadap pegawai dan honorer kejaksaan.

Sebelum pelaksanaan suntik vaksin sekira pukul 09:00 WIB, Jumat 19 Maret 2021 satu persatu peserta harus menjalani pemeriksaan tekanan darah dan suhu tubuh. Bila petugas menemukan tekanan darah peserta tak normal, maka suntik vaksin urung dilakukan.

Begitu pula peserta bersuhu tubuh tinggi. Pantauan detail ada dua Jaksa bersuhu tubuh tinggi sewaktu petugas mengarah alat pengukur ke dahi. Mereka diminta masuk ruangan ber-AC agar suhu tubuh kembali normal jelang suntik.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

“Peserta vaksin COVID-19 di Kejari Batanghari berjumlah 41 orang, terdiri dari pegawai kejaksaan dan tenaga honorer,” kata Pelaksana harian (Plh) Kejari Batanghari, Achmad Fariansyah didampingi Kasi Pidsus Bambang Harmoko.

Dari jumlah itu, kata Fariansyah, peserta vaksin COVID-19 hari ini cuma 32 orang. Sisanya sedang dinas luar dan ada pegawai memiliki riwayat penyakit jantung. Ia mengimbau masyarakat tak takut menjalani vaksin. Apalagi pemerintah dan ulama menjamin vaksin COVID-19 aman dan halal.

“Kalau rasa khawatir sebelum disuntik vaksin enggak ada ya,” ucapnya.

Ketenangan Fariansyah rupanya tak menular terhadap Primanda yang menjabat Kasi Pemeriksa. Ia mengaku deg-degan bahkan panik sebelum vaksinator menusuk jarum suntik ke bahu kirinya.

“Khawatir ada, karena pertama itu, apa namanya, tensi darah lumayan tinggi, 130/115. Itu pasti ada kepanikan kata dokternya sewaktu ditensi ada sedikit pusing karena mungkin naik turun tangga,” ujarnya.

Karena tak memungkinkan menjalani vaksin, tim vaksinator meminta dia beristirahat selama 30 menit. Hal ini bertujuan agar tekanan darah bisa normal. Usai menjalani istirahat, Primanda akhirnya bisa divaksin dengan tekanan darah 124/82.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

“Tadi juga kaki sempat kejang karena panik takut disuntik awalnya. Kalau suntik cacar untuk kekebalan biasa ya, tapi kalau suntik vaksin ini memang panik begitu,” katanya.

Reporter: Ardian Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *