DETAIL.ID, Jakarta – Cadangan Kerugian Penurunan Nilai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencapai Rp1,03 triliun selama 6 bulan terakhir atau naik 115 persen dibandingkan dengan periode serupa 2019 yakni Rp482 miliar.
Corporate Secretary BTN Ari Kurniaman menuturkan penebalan pencadangan itu sesuai komitmen perseroan untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan di tengah pandemi corona.
Ari menuturkan pihaknya mengakui pandemi COVID-19 berdampak ke bisnis perseroan, namun dapat diminimalisir dengan strategi khusus.
“Dengan strategi tersebut, pendapatan bunga bersih Bank BTN berhasil dijaga di posisi pendapatan bunga bersih Rp4,43 triliun pada Semester I/2020 atau turun tipis 5,86 persen secara tahunan Rp4,71 triliun,” kata Ari seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jumat 7 agustus 2020.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” include_category=”10″]
Ari pun menjelaskan manfaat peningkatan pencadangan tersebut untuk laba perseroan. Pada Semester I/2020, perolehan laba BTN mencapai Rp768 miliar.
Perolehan laba itu, kata dia, masih sesuai dengan target laba bersih Bank BTN pada akhir 2020.
Keterangan perseroan di atas merupakan hak jawab atas berita sebelumnya ‘Laba BTN Rontok 40 Persen Pada Semester I 2020’.