DETAIL.ID, Batanghari – Pasangan bakal calon (Balon) Bupati-Wakil Bupati Batanghari periode 2021-2024, Muhammad Fadhil Arief dan Bakhtiar, dapat dukungan penuh Lembaga Adat Kecamatan Muara Tembesi.
Pernyataan ini disampaikan pengurus Lembaga Adat dalam gelaran silaturrahmi bersama Fadhil Arief di kediaman Datuk Raden Sulaiman. Silaturrahmi juga dihadiri perwakilan Lembaga Adat Kecamatan Batin XXIV.
Fadhil dalam sambutannya minta doa restu dan dukungan seluruh pengurus Lembaga Adat untuk memimpin Kabupaten Batanghari menggantikan Syahirsah Sy. Dia berujar silaturrahmi harus tetap terjalin baik agar setiap masalah ada solusinya.
“Hukum mengatokan, Adat Bersendi Syara’, Syara’ Bersendi Kitabullah. Dengan adonyo Lembaga Adat sebagai penasihat bagi pemimpin dan Adat harus selalu hadir di tengah masyarakat,” kata Fadhil, Sabtu (11/7/2020).
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” include_category=”4″]
Ketua Lembaga Adat Desa Tanjung Marwo, Datuk Zainal Abidin mengatakan Kabupaten Batanghari memiliki banyak sejarah dan budaya yang telah tertinggal dan terlupakan. Dia berharap ada pembangunan Tugu Pahlawan di Benteng Simpang Tiga Tembesi.
“Lokasi ini merupakan tempat bersejarah. Pemerintah harus mengangkat sejarah dan budaya yang ada di Batanghari agar anak cucu kami tahu banyak sejarah di Kecamatan Muara Tembesi. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingatkan tentang sejarah,” ujarnya.
Ketua Lembaga Adat Sungai Pulau, Datuk Hasyim bertekad memberikan dukungan pasangan Fadhil-Bakhtiar pada Pilkada 9 Desember 2020. Dia meyakini Fadhil-Bakhtiar mampu membawa Arah Baru Batanghari menuju perubahan.
“Masyarakat banyak trauma dengan janji-janji tapi tak pernah ditepati. Kami ingin Fadhil-Bakhtiar memberikan perhatian khusus kepada semua pengurus Lembaga Adat,” ucapnya.
Dukungan terhadap pasangan Fadhil-Bakhtiar juga datang dari Ketua Lembaga Adat Jelutih, Kecamatan Batin XXIV, Datuk Arfan AR. Dia ingin Fadhil-Bakhtiar menjadi pemimpin amanah dan dekat dengan seluruh masyarakat Kabupaten Batanghari.
“Kito amongkan taliko jangan pikir kusut e kito harus berjuang besamo untuk perubahan Arah Baru Batanghari. Mati anak nangis serumah, mati adat mati sekampung, dan kami harapkan pemerintah lebih memperhatikan Lembaga Adat,” ujarnya.
