NIAGA  

Siap Saingi GoPay, OVO & DANA Dikabarkan Segera Merger

Siap Saingi GoPay, OVO & DANA Segera Merger
Ilustrasi DANA & OVO (Detail/ist)

DETAIL.ID, Jakarta – Dua startup financial technology (fintech) di Indonesia, OVO dan DANA dikabarkan telah melakukan merger.

Dilansir dari Bloomberg, keduanya sepakat untuk melakukan merger sebagai upaya untuk mengurangi aksi bakar uang dan ingin menyaingi dompet digital lain, GoPay.

Kendati demikian, penandatanganan perjanjian keduanya disepakati untuk ditunda karena adanya pandemi covid-19. Saat ini keduanya masih mendetailkan bisnis ke depan mereka. Syarat dan waktu kemungkinan bisa berubah.

Merger ini memungkinkan mereka untuk menciptakan platform pembayaran digital terbesar di Indonesia. Pasalnya OVO dan GoPay sama-sama mengklaim bahwa mereka adalah platform e-wallet terbesar di Indonesia.

Saat dikonfirmasi, CEO dan salah satu pendiri DANA Vincent Iswara enggan memberikan komentar lebih jauh tentang kabar yang beredear di pasar.

“Saya tidak dapat memberikan komentar terhadap rumor di pasar (I can’t comment on market rumor),” ujar Vincent, Seperti dilansir CNBC Indonesia, Sabtu (13/6/2020).

Sampai berita ini di turunkan, Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra belum memberikan jawaban.

Pemain e-wallet di Indonesia memang sudah melebarkan sayapnya dengan para pemain global. Melansir Bloomberg, OVO merupakan fintech milik PT Visionet Internasioal didukung pendanaan oleh SoftBank Group.

Sementara DANA merupakan fintech milik PT Elang Mahkota Technology Tbk (EMTK) yang berafiliasi dengan Group Alibaba.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” newsticker_animation=”vertical” number_post=”8″ post_offset=”2″]

Demikian dengan Gojek yang merupakan penggerak dari e-wallet GoPay. Gojek diketahui telah menggandeng Facebook dan PayPal untuk memperkuat bisnisnya. Tidak hanya itu, Gojek juga telah meluncurkan investasi emas.

Exit mobile version