Erick Thohir Copot Komisaris Antam, Rombak Susunan Direksi PTBA

Erick Thohir Pertamina
Erick Thohir (Detail/ist)

DETAIL.ID, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak susunan dewan komisaris PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam. Pemerintah mencopot Zaelani dari jabatannya sebagai Komisaris Antam.

Mengutip keterangan resmi perusahaan, Kamis (11/6/2020), pemerintah sebagai pemegang saham terbesar mengangkat Bambang Sunarwibowo sebagai Komisaris Antam. Hal ini disetujui oleh seluruh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang digelar hari ini.

Selain itu, pemegang saham juga menyetujui pembagian dividen sebesar Rp67,84 miliar atau setara dengan 35 persen dari total laba bersih Antam sepanjang 2019. Sementara, sisanya sebesar 65 persen akan menjadi laba ditahan.

Pembagian dividen tetap dilakukan meski kinerja emiten tambang ini terpuruk pada 2019. Tercatat, laba bersih perusahaan pada tahun lalu anjlok 88,2 persen menjadi hanya Rp193,85 miliar.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” post_offset=”1″ include_category=”3″]

Sebelumnya, Erick telah mengubah susunan komisaris dan direksi PT Bukit Asam (Persero) Tbk lebih dulu dalam RUPST yang digelar Rabu (10/6/2020) kemarin. Dalam perubahan tersebut, Kementerian BUMN menunjuk Carlo Brix Tewu sebagai Komisaris.

Ia sendiri bukan orang baru di lingkungan BUMN. Carlo adalah Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.

Selain Carlo, Erick juga mengangkat E Piterdono HZ dan Irwandy Arif sebagai komisaris perusahaan. Mereka menggantikan posisi Robert Heri, Taufik Madjid, dan Soenggoel Pardamean Sitorus. Lalu, posisi Heru Setyobudi Suprayoga sebagai Komisaris Independen digantikan oleh Andi Pahril Pawi.

Erick juga merombak susunan direksi PTBA. Posisi Suryo Eko Hadianto sebagai Direktur Operasi dan Produksi digantikan oleh Hadi Surya Palapa.

Dari sisi dividen, rasionya jauh lebih tinggi dibandingkan Antam, yakni mencapai 90 persen dari total laba bersih 2019 lalu yang sebesar Rp4,1 triliun. Ini artinya, perusahaan menebar dividen sebesar Rp3,65 triliun dari buku keuangan 2019.

Exit mobile version