DAERAH  

COVID-19 Tak Berpengaruh Terhadap Permintaan Pelayanan Kontrasepsi di Sarolangun

Kontrasepsi
Kepala DPPKB Sarolangun, H Adnan. (DETAIL/Warsun Arbain)

DETAIL.ID, Sarolangun – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sarolangun, Jambi, menyatakan hingga saat ini tidak terjadi peningkatan permintaan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi untuk program keluarga berencana (KB) di daerah itu.

“Artinya dengan situasi saat ini di rumah saja karena dampak COVID-19 tidak mempengaruhi jumlah ibu-ibu yang mau ber-KB atau memasang alat kontrasepsi, normal-normal saja sejauh ini,” kata Kepala DPPKB Sarolangun, H Adnan ketika dikonfirmasi detail, Senin (4/5/2020).

Namun kata Adnan, situasi saat ini memang mengubah sistem atau pola kerja yang biasa dilakukan oleh pihaknya. Seperti roadshow untuk jemput bola terkait program keluarga berencana.

“Pelayanan yang bersifat roadshow tidak boleh lagi. Tapi melayani melalui puskesmas dan bidan praktik swasta. Yang memantau Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan Petugas juga diimbau untuk tetap aktif di lapangan,” katanya.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” number_post=”10″]

Adnan menyebut, dari dampak pandemi ini juga ia berharap pencapaian target pelayanan akseptor KB setiap bulan di kecamatan masing-masing, diharapkan tidak ada gangguan terkait laporannya.

Selain itu, jelas Adnan, saat ini di daerahnya sudah ada program Kampung Keluarga Berencana (KB) untuk desa yang pencapaian KB terendah. Sementara yang menentukan Kampung KB bukan pihaknya, tapi langsung pusat yang mendata.

“Kampung KB ini bukan berarti membatasi angka kelahiran, tapi menjarangkan atau membuat jarak agar lebih berencana. Kampung KB hanya wadah untuk pembinaan lintas sektor,” ujar Adnan.

Menurut Adnan, saat ini total sekitar 13 desa yang menjadi Kampung KB di daerahnya. Pencanangan pertama tahun 2016 di Desa Teluk Tigo, Kecamatan Cermin Nan Gedang (CNG).

“Selanjutnya secara bertahap tahun 2017, sembilan desa dan terakhir tahun 2018 sebanyak tiga desa. Ada yang dua satu kecamatan, selebihnya satu. Dari program itu tepatnya tahun 2019 lalu, Kabupaten Sarolangun meraih juara satu Lomba Kampung KB tingkat Provinsi Jambi,” ucap Adnan.

Reporter: Warsun Arbain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *