Bupati Masnah Hadiri Pelantikan Pengurus Wisnu Murti Muaro Jambi

Wisnu Murti Muaro Jambi
Bupati Masnah saat menghadiri pelantikan pengurus Wisnu Murti Muaro Jambi. (Humas Pemkab)

DETAIL.ID, Muaro Jambi – Bupati Muaro Jambi, Hj Masnah Busro hadir langsung dalam pelantikan Pengurus Perkumpulan Jawa Wisnu Murti Kabupaten Muaro Jambi yang digelar pada Sabtu (7/3/2020) malam. Pelantikan dipusatkan di Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam.

Ratusan masyarakat terlihat tumpah ruah dalam acara pelantikan tersebut. Mereka terlihat antusias menyaksikan pelantikan Pengurus Perkumpulan Wisnu Murti yang berasal dari 11 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi.

Sebelum menyampaikan kata sambutan, Bupati Masnah Busro terlebih dahulu mengucapkan selamat dengan dilantiknya Pengurus Perkumpulan Jawa Wisnu Murti Kabupaten Muaro Jambi.

“Semoga Wisnu Murti menjadi wadah tempat silaturahim dan bisa selalu bersinergi dengan Pemkab Muaro Jambi dan juga terus melestarikan budaya-budaya warisan tak benda,” kata Bupati Masnah Busro, Sabtu (7/3/2020).

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical”]

Dalam kata sambutannya, Bupati Masnah begitu mengapresiasi paguyuban ini. Di tengah perkembangan teknologi yang membuat generasi kurang melirik kekayaan budaya bangsa, Wisnu Murti terus bertahan dan tetap eksis.

“Dengan adanya Wisnu Murti, seni budaya kita ketoprak, reog, campursari dan lainnya dapat terpelihara,” ujar Masnah.

Pengukuhan pengurus Wisnu Murti dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Muaro Jambi, Hermanto, Dapil Sungai Gelam. Turut hadir pada camat dan para kepala desa.

Bupati Manah turut mengapresiasi Ketua Umum Wisnu Murti, Abdullah Sani. Berkeliling, berceramah, memberikan tausiah di hampir seluruh wilayah di Bumi Sailun Salimbai. “Buya begitu dekat dengan Muaro Jambi,” ujar Masnah.

Ketua Paguyuban Wisnu Murti Provinsi Jambi, H. Abdullah Sani dalam sambutannya mengingatkan seluruh pengurus agar tidak boleh lari dari Pancasila. Tidak boleh bergeser dari UUD 1945. Tidak boleh lari dari prinsip kebhinnekaan.

“Kita boleh ratusan suku bangsa, tapi kita Bhinneka Tunggal Ika. Mau jutaan suku, kita tetap Indonesia,” kata Abdullah Sani. (Advertorial)

Exit mobile version