Puisi dan Lukisan Berpagut Dalam Dua Warna

Puisi dan Lukisan
KOLABORASI: Kolaborasi pertunjukkan puisi dan melukis abstrak dipertontonkan dalam penutupan Merangin Expo 2019 pada penghujung tahun 2019. (DETAIL/Daryanto)

DETAIL.ID, Merangin – Bercelana jeans, penyair Ho Go naik ke atas panggung. Lantunan puisi berjudul “Sewaktu-waktu di Teluk Wang” menggetarkan. Diiringi musik instrumen yang dimainkan Aan Piliang, guru SMA Negeri 12 Merangin.

Penampilan itu dikolaborasikan dengan dua perupa Jambi: Riyatno dan Al Hendra Daulay alias Ucok yang saat itu pula melukis abstrak ikon Kabupaten Merangin: Jam Gento berukuran hampir dua meter. Lukisan itu akhirnya disempurnakan oleh Bayu, petugas Lapas Kelas II B Bangko.

Hanya butuh waktu tujuh menit untuk membaca puisi sekaligus lukisan abstrak. Tema yang diusung adalah dua warna, mampu memukau penonton yang hadir untuk menutup acara Merangin Expo sekitar jam 19.30 WIB, Rabu (31/12/2019). Ibarat menutup penghujung tahun 2019.

“Ini persembahan kami para  penyair dan perupa untuk HUT Merangin ke-70. Karya kami ini merupakan bentuk kecintaan kami terhadap daerah ini,” kata Al Hendra Daulay yang akrab disapa Ucok.

Bayu juga merasa puas dan bangga, bisa kontribusi berupa karya seni untuk Kabupaten Merangin.

“Dengan berkarya, saya dan kawan-kawan seniman Merangin bisa memberikan karya yang akan dikenang oleh masyarakat Merangin. Bahwa dengan seni kita bisa bersatu dalam rasa dan karsa,” ujarnya.

 

Reporter: Daryanto

Exit mobile version