Termakan Hoaks Obat COVID-19, Ratusan Warga Iran Tewas

Termakan Hoaks Metanol Obat Covid-19, Ratusan Warga Iran Tewas
Methanol(Ilustrasi/ist)

DETAIL.ID, Teheran – Ratusan orang di Iran dikabarkan tewas usai mengonsumsi metanol beracun yang diyakini sebagian masyarakat sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit virus corona (COVID-19).

Selain menewaskan ratusan orang, praktik mengonsumsi metanol juga membuat ribuan lainnya dirawat intensif di rumah sakit.

Hossein Hassanian, seorang dokter sekaligus penasihat untuk Kementerian Kesehatan Iran, mengonfirmasi adanya ratusan orang yang tewas akibat mengonsumsi metanol. Ia mengklaim angka korban jiwanya berkisar 480 orang, lebih tinggi dari laporan media lokal di kisaran 300.

Keracunan massal berujung kematian ini terjadi di tengah banyaknya informasi menyesatkan seputar COVID-19 di media sosial Iran. Banyak warga memilih mengonsumsi metanol karena skeptis terhadap Pemerintah Iran yang dipandang meremehkan krisis COVID-19, sebelum akhirnya terjadi lonjakan jumlah kasus dan kematian.

“Negara-negara lain hanya memiliki satu masalah, yakni pandemi virus corona. Tapi di sini kami menghadapi dua masalah,” ujar Hassanian, seperti dilansir dari laman Guardian, Sabtu (28/3/2020).

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” newsticker_animation=”vertical” number_post=”8″ post_offset=”2″]

Beredarnya banyak informasi menyesatkan serta kabar bohong juga terjadi di banyak negara lain. Di India, Perdana Menteri Narendra Modi telah memperingatkan ke semua warga untuk mewaspadai segala jenis rumor dan takhayul.

Sejak COVID-19 memasuki India, media sosial di negara tersebut dipenuhi informasi seputar pengobatan alternatif yang berpotensi menewaskan banyak orang.

Sejumlah pakar memperingatkan bahwa misinformasi di tengah pandemi COVID-19 dapat berujung musibah fatal.

Berdasarkan data terbaru Universitas Johns Hopkins pada Sabtu ini, total kasus COVID-19 di kancah global telah melampaui 598 ribu. Sementara angka kematiannya mencapai 27.761, dengan pasien sembuh 131.772.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *