
La Nyalla ialah pengurus lama PSSI yang kembali menjajal menjadi Ketua Umum induk organisasi sepak bola Indonesia.
Ketika menjawab pertanyaan saat mendaftar sebagai calon Ketua Umum, La Nyalla pun membeberkan segala hal yang pernah terjadi dalam sepak bola Indonesia di periode ia menjadi pengelola.
“Saya masih ingat sekali perjuangan PSSI mulai dari 2012 hingga 2015, yang mulai dari PSSI orisinil dan anggotanya imitasi, lalu aku menciptakan KPSI yang organisasinya imitasi tetapi anggotanya orisinil,” ucap La Nyalla.
“Setelah pertemuan beberapa kali IPL dan ISL tetap jalan dan Alhamdulillah terjadi kongres hebat penggabungan antara IPL dan ISL. Di situ kesannya Pak Djohar Arifin selaku Ketum dan saya selaku Waketum yang membidangi Badan Tim Nasional (BTN),” katanya menambahkan.
Pada dualisme yang sempat terjadi di PSSI lebih dari 10 tahun lalu sempat timbul KPSI yang merupakan komite yang didirikan dengan tujuan untuk mengembalikan prestasi dan tata cara kompetisi Indonesia. KPSI menilai PSSI pada waktu itu gagal sebagai federasi sepak bola.
Selain itu terdapat pula dua liga level utama di Indonesia yaitu ISL dan IPL yang digerakkan oleh dua promotor berlainan.
La Nyalla juga turut menyebut soal pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga kala itu Imam Nahrawi.
“Pada ketika saya dilantik oleh FIFA, dikala itu saya juga menerima surat pembekuan dari Menpora (Imam Nahrawi),” kata La Nyalla yang sekarang juga menjadi Ketua Umum PB Muay Thai.
(sry)