Kebijakan itu ditempuh mengikuti langkah India, Italia, Jepang, dan Taiwan yang telah terlebih dahulu mewajibkan pendatang China tes covid usai Negeri Tirai Bambu tersebut mencabut kebijakan nol covid yang ketat.
Mengutip AFP, Kamis, 29 Desember 2022, para pejabat AS mengatakan keharusan itu berlaku mulai 5 Januari. Setelah berlaku, semua penumpang udara asal China yang berusia 2 tahun ke atas wajib memperlihatkan hasil tes negatif covid tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan dari Negeri Tirai Bambung, Hong Kong atau Makau.
Sementara itu untuk penumpang yang dites faktual lebih dari 10 hari sebelum penerbangan, mereka mampu memperlihatkan dokumen yang menawarkan bahwa ia telah pulih selaku pengganti hasil tes negatif.
“Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memberitahukan langkah ini untuk memperlambat penyebaran covid-19 di Amerika Serikat selama lonjakan masalah covid-19 di China mengingat kurangnya data urutan genomik epidemiologis dan virus yang mencukupi dan transparan yang dilaporkan dari RRC ,” katanya dalam suatu pernyataan.
“Peningkatan pesat masalah covid di China baru-baru meningkatkan potensi munculnya varian gres,” ucapnya.
China bulan ini mulai menghentikan kebijakan atau rezim covid yang paling ketat. Sebelum kebijakan dicabut, mereka memberlakukan lockdown ketat dan pengujian covid besar-besaran.
Dampak kebijakan itu, ekonomi China stress mahir. Pelonggaran kebijakan dilaksanakan menyusul protes besar dan meluas serta tidak terkendali.
Usai melonggarkan kebijakan itu, kasus covid di China meledak. Beberapa pakar kesehatan global menyampaikan virus itu menginfeksi sebanyak 1 juta orang di China per hari dan telah mengakibatkan ajal sebanyak 2 juta.
Meski demikian, pejabat AS mengkritik China kurang transparan dalam penanganan covid dan menyampaikan data-datanya.