Menurutnya, kemajuan ekonomi Indonesia memang sudah kembali ke atas 5 persen, mirip sebelum terjadi pandemi. Namun, itu dikarenakan basis kemajuan dikala pandemi sungguh kecil, sehingga tak mampu menjadi standar.
“Kalau mau melihat apakah kemajuan ekonomi Indonesia telah pulih adalah kembali ke ukurannya, kuncinya barang dan jasa. Kalau menyaksikan kini hingga 2027 juga kita belum pulih, ya 2027 paling cepat,” ujarnya dalam acara webinar Insight Economic 2023, Selasa, 27 Desember 2022.
Ekonomi mampu betul-betul pulih di 2023 tersebut juga dengan syarat, tidak terjadi krisis ekonomi part II. Pada 2020 kemudian Indonesia memang sempat masuk ke jurang resesi alasannya kemajuan ekonomi yang minus dua kuartal berturut-turut.
“Paling cepat pulih 2027 itu juga bila nggak krisis,” ujarnya.
Sekarang, ekonomi Indonesia dibilang masih sangat rentan kepada aneka macam guncangan global. Jika salah kebijakan sedikit, maka bisa pribadi anjlok ekonominya.
Untuk tahun depan, dia bahkan memproyeksi kemajuan ekonomi akan berada di bawah 5 persen. Hal ini dikarenakan bab pendorong ekonomi tidak sustain, seperti dikala ini karena kinerja ekspor yang sangat positif selesai kenaikan harga komoditas.
“Tahun ini dikatakan kemungkinan tumbuh 5,2 persen dan di tahun depan juga 5,2 persen lagi. Sebenarnya, terang sekali 5,2 persen (2023) berat, paling hanya 4,8 persen lah,” ujarnya.
