DETAIL.ID, Medan – Sepanjang bulan November 2022 lalu terjadi inflasi year on year (yoy) di Sumatera Utara sebesar 5,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar
111,10.
Inflasi itu merupakan gabungan lima kota di
Sumatera Utara yakni Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanuddin, dalam paparannya secara daring, kemarin.
Kata dia, dari lima kota IHK di Sumatera l Utara, inflasi yang tertinggi terjadi di Padangsidimpuan sebesar 6,10 persen dengan IHK sebesar 114,91.
“Lalu yang terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 4,52 persen dengan IHK sebesar 112,63,” kata Nurul Hasanuddin.
Ia mengatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran.
Yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,93 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 4,98 persen.
Lalu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,57.
Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 6,00 persen.
Kelompok kesehatan sebesar 1,89 persen; l kelompok transportasi sebesar 18,45 persen.
Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen; kelompok rekreasi.
Lalu olahraga, dan budaya sebesar 7,18 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen.
Kelompok penyediaan makanan dan minuman dan restoran sebesar 4,46 persen.
“Dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,81 persen,” kata Nurul Hasanuddin.
Kata dia, komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada November 2022 antara lain bensin,
angkutan udara.
Kemudian, rokok kretek filter, beras, angkutan dalam kota, bahan bakar rumah tangga, dan ikan dencis.
Sementara itu tingkat inflasi month to month (mtm) November 2022 tercatat deflasi sebesar 0,13 persen.
Dan tingkat inflasi year to date (ytd) November 2022 tercatat deflasi sebesar 0,13
persen.
“Dan tingkat inflasi year to date (ytd) November 2022 sebesar 4,55 persen,” ucap Kepala BPS Sumut Nurul Hasanuddin.
Reporter: Heno