DETAIL.ID, Sungai Bahar – Kisah kasih Suparno dengan Endaryanti akhirnya berujung di sidang adat dan desa yang digelar pada Jumat (14/2/2020). Penyelenggara sidang adalah aparat Desa Sumber Jaya Unit 19 Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muaro Jambi.
Sidang yang dipimpin Kepala Desa, Amin Rokhani dan dihadiri oleh tua-tua kampung itu telah membuktikan fakta bahwa telah terjadi perselingkuhan antara Suparno yang notabene Ketua BPD Sumber Jaya dan masih tercatat sebagai pegawai Kemenag Muaro Jambi dengan Endaryanti, seorang guru honorer SDN 208/IX Sumber Jaya.
Masyarakat yang menjadi saksi dan memergoki keduanya sudah muak dengan kelakuan pelaku tersebut. Masyarakat sudah lama curiga dengan tingkah polah kedua pelaku yang masing-masing berumah tangga namun kerap jalan bareng.
Kemarahan warga memuncak sebab sehari-hari Suparno adalah penceramah, imam masjid yang sering bicara tentang akhlak namun justru tak memberikan contoh akhlak yang baik.
Dalam sidang tersebut terkuak saat sang perempuan, Endaryanti berkendaraan menuju rumah Suparno. Warga membuntutinya. Ternyata dia datang ketika Suparno hanya sendirian di rumah. Kendaraan langsung dibawa masuk ke rumah dan pintu rumah dikunci dari dalam.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical”]
Setelah menunggu kira-kira setengah jam, saksi Imam Baharuddin yang merupakan kepala dusun menghubungi tetangga lain untuk membuntuti gerak mereka berdua.
“Endaryanti jalan sendirian mengendap-endap menuju rumah saudara Suparno yang kosong. Jaraknya tak terlalu jauh dari rumah Suparno,” kata Imam.
Sementara Suparno mengenakan helm mengendarai motor Endaryanti. Tujuan sama: menuju rumah kosong milik saudara Suparno. Di sanalah warga menggerebek perbuatan mesum mereka berdua.
Dalam sidang terungkap bahwa Endaryanti mengaku perselingkuhan mereka telah terjadi selama dua tahun. Perbuatan itu dilakukan di empat tempat yang berbeda: rumah Endaryanti, rumah Suparno, salah satu hotel di Kota Jambi dan di mobil milik Suparno.
Akhirnya dalam sidang tersebut disepakati akan diadakan cuci kampung dengan tuntutan dua ekor kerbau jantan dewasa, 200 gantang beras, kelapa 200 butir, dan lemak asam manis sebanyak 30 kilogram. Total jika dirupiahkan sekitar Rp130 juta.
Selain itu suami Endaryanti juga menuntut ganti rugi Rp500 juta. Ironisnya, Endaryanti kini tengah hamil dua bulan.
Reporter: Hakim Nasution