DAERAH  

Seni Budaya Tradisi Penyanggah Gerusan Teknologi

DETAIL.ID, Batanghari – Pergelaran seni budaya tradisi daerah terancam punah akibat gerusan perkembangan kemajuan teknologi. Kondisi ini bikin gundah Bupati Batanghari, Jambi, Muhammad Fadhil Arief (MFA).

Ia bersama Wakil Bupati Bakhtiar bersinergi dengan Lembaga Adat Bumi Serentak Bak Regam melaksanakan ‘Gelar Seni Budaya Tradisi Kabupaten Batanghari’.

“Kita membangkitkan kembali budaya-budaya yang menjadi tradisi daerah karena khawatir tergerus dengan perkembangan zaman kemajuan teknologi,” ujar MFA dikonfirmasi detail, Rabu 15 Desember 2021.

Ketua Asprov PSSI Jambi ini berujar budaya daerah harus kembali hidup agar generasi muda ingat tentang sejarah Kabupaten Batanghari melalui tradisi-tradisi yang lebih dulu dilakukan leluhur.

“Pergelaran seni salah satu stimulan merangsang kembali. Sehingga saat lomba-lomba, orang mempelajari kembali tentang budaya kabupaten Batanghari,” kata mantan Sekda Muaro Jambi.

MFA ingin pergelaran seni budaya harus berkesinambungan supaya melekat kembali dalam sanubari masyarakat. Bagi ayah empat anak ini, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah.

“Ini bagian dari sejarah Kabupaten Batanghari. Nanti juga akan dibuatkan buku oleh lembaga adat yang akan kita masukkan menjadi muatan lokal di sekolah agar anak-anak kita tahu sejarah daerah,” ucapnya.

Ia meyakini perkembangan budaya tradisi daerah mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat. Tradisi budaya adalah salah satu sarana menyambung silaturrahmi antar masyarakat.

“Mereka saling kenal, saling menghormati, sehingga nanti tumbuh sikap toleransi, simpati dan empati diantara masyarakat,” katanya.

Lembaga adat harus dikuatkan karena salah satu restoratif justice yang ada dalam budaya masyarakat. Tujuan besarnya nanti kalau ada tindak pidana ringan, Pemkab Batanghari berkolaborasi dengan pihak kejaksaan dan kepolisian.

“Tindak pidananya cukup di hukum lembaga adat. Salah satu kebaikan hukum adat adalah cidera silaturahmi tidak berlangsung lama. Tapi pada saat kita kedepankan hukum positif, maka cidera antara masyarakat sulit untuk disembuhkan,” ucapnya.

Editor: Ardian Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *