DETAIL.ID, Muarojambi – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Gema Petani Jambi bersama badan hukum SPI Jambi melakukan pengawalan atas usulan dari masyarakat kecamatan Kumpeh Ulu, Muarojambi untuk menjadi masyarakat hukum adat kepada Pemerintah Kabupaten Muarojambi pada Senin, 13 September 2021.
Usulan ini disampaikan langsung di depan Kantor Bupati Muarojambi dan dihadiri oleh ratusan masyarakat yang menuntut agar memperoleh status sebagai masyarakat hukum adat.
Di lokasi, Ketua DPW Gema Petani Jambi mengatakan bahwa, perjuangan ini adalah bentuk semangat untuk mengawal proses pengesahan masyarakat hukum adat yang ada di kecamatan Kumpeh ulu, Muarojambi.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” include_category=”3,9″]
Sebab perjuangan masyarakat dalam hal ini sudah berlangsung sejak tahun 2003 silam. Hingga kini perjuangan atas pengakuan hak Ulayat tanah leluhur masyarakat Kumpeh Ulu belum mendapatkan legitimasi lebih lanjut. Hal ini menyebabkan mereka tidak dapat mengakses tanah ulayat tersebut untuk diolah. Ini merupakan masalah besar karena kebanyakan mereka adalah petani.
“Inilah kenapa peran mahasiswa dan pejuang kaum tani sangat dibutuhkan dalam pengawalan kasus legitimasi pengakuan hak hukum adat atas tanah leluhur,” ujar Yuda Pratama, Ketua DPW Gema Petani Jambi kepada detail pada Senin, 13 September 2021.
Ia menambahkan bahwa penerimaan berkas oleh Pemerintah Kabupaten Muarojambi tentu menjadi pelipur lara bagi kebanyakan masyarakat yang hadir.
Namun, Yuda menegaskan bahwa mahasiswa bersama semua masyarakat akan terus berdampingan dalam memperjuangkan tanah leluhur yang seharusnya menjadi hak mutlak bagi masyarakat hukum adat.
Reporter: Juan Ambarita
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” include_category=”3,9″]
