DETAIL.ID, Jambi – Aksi Kamisan yang telah dilakukan sejak 18 April 2007 lalu di Jakarta ternyata juga dilakukan di Jambi. Kamis sore tadi, 22 April 2021, WALHI Jambi menggelar aksi Kamisan – setiap hari Kamis – jilid 4 di simpang BI Telanaipura, Jambi.
WALHI Jambi tak sendirian. Mereka menggandeng Gita Buana Club, Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Himapastik), KPKA Rimba Negeri, Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Gita Sada dan PPPM (Perkumpulan Petani Pemayungan Mandiri) dan lembaga lain.
Direktur Eksekutif Daerah WALHI Jambi, Abdullah berkata aksi Kamisan digelar untuk memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April. Aksi ini juga untuk mengingatkan pengelolaan sumber daya alam di Jambi yang dinilai masih mengabaikan keberlanjutan lingkungan hidup.
“Ini merupakan salah satu cara bagaimana kita sebagai makhluk hidup yang tinggal di bumi, untuk selalu ingat dan tergugah bahwa bumi semakin tua dan harus tetap kita jaga,” kata Abdullah.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical”]
Sementara itu, Alberto dari Gita Buana Club mengatakan bahwa potensi sumber daya alam di Provinsi Jambi beragam dan melimpah, salah satunya sektor kehutanan. Namun sampai saat ini keberadaan sumber daya alam tersebut terutama di bidang kehutanan, masih belum sepenuhnya dapat dikelola dengan baik dan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat Jambi.
“Dengan adanya kegiatan ini, kita berharap ke depan sumber daya alam di sektor kehutanan dapat dikelola dengan lebih baik dan efisien yang di mana dapat menyejahterakan masyarakat dan terciptanya kawasan bermain bagi kami sekelas pencinta alam di Provinsi Jambi,” ujar Alberto.

Hal senada juga disampaikan Ginda Harahap dari KPKA Rimba Negeri. Menurutnya, laju kerusakan lingkungan di Provinsi Jambi cukup memprihatinkan. Kerusakan itu terjadi dari berbagai sektor antara lain deforestasi hutan, kebakaran hutan, pertambangan batu bara hingga pertambangan emas tanpa izin.
“Kerusakan lingkungan yang sedang terjadi ini merenggut hak-hak rakyat atas lingkungan hidup yang sehat dan lestari. maka dari itu, melalui aksi Kamisan ini elemen masyarakat mengutarakan keresahan dan meminta adanya perbaikan atas kerusakan lingkungan serta penindakan terhadap oknum penjahat lingkungan agar lingkungan tetap sehat dan lestari,” ucap Ginda Harahap.
Aksi Kamisan ini ditutup dengan pembagian takjil oleh peserta aksi Kamisan, untuk berbuka puasa kepada masyarakat Kota Jambi.
Reporter: Hen