DETAIL.ID, Teknologi – Amerika Serikat menetapkan sanksi terhadap lembaga penelitian Central Scientific Research Institute of Chemistry and Mechanics (TsNIIKhM) milik pemerintah Rusia.
Institut ini dikaitkan dengan sistem malware yang disebut dirancang khusus untuk memanipulasi sistem keamanan industri.
Menurut Departemen Keuangan AS, TsNIIKhM mendukung serangan siber Agustus 2017 yang melibatkan malware Triton di fasilitas petrokimia di Timur Tengah.
Meski demikian, tidak dinyatakan bahwa malware tersebut mempengaruhi pemilu AS yang memenangkan Donald Trump.
AS mengumumkan akan memblokir semua properti TsNIIKhM dan menghukum setiap orang yang terlibat atau bertransaksi dengan institut itu.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″]
“Semua properti dan kepentingan TsNIIKhM yang ada di dalam atau dimiliki oleh orang AS diblokir, dan orang AS umumnya dilarang melakukan transaksi dengan mereka. Selain itu, setiap entitas 50 persen atau lebih yang dimiliki oleh satu atau lebih yang ditunjuk juga diblokir. Selain itu, orang non-AS yang terlibat dalam transaksi tertentu dengan TsNIIKhM sendiri dapat terkena sanksi,” sanksi dari Departemen Keuangan AS, dikutip dari CNN pada Sabtu 24 oktober 2020.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga sudah mengeluarkan pernyataan terkait hal ini. Pompeo menyatakan malware itu berbahaya.
“Malware Triton dirancang untuk secara khusus menargetkan dan memanipulasi sistem keamanan industri. Hari ini, TsNIIKhM lembaga penelitian yang dikendalikan pemerintah Rusia bertanggung jawab membangun alat khusus yang memungkinkan serangan malware Triton, yang mengancam keamanan siber dan infrastruktur penting,” kata pompeo.
Pompeo mengatakan AS akan terus melawan aktivitas mengancam dan membahayakan keamanan siber Amerika Serikat dan negara sekutunya yang dilakukan oleh Rusia.
“AS tetap teguh dalam melawan aktivitas dunia maya yang jahat oleh aktor Rusia atas nama Pemerintah Federasi Rusia,” ucap Pompeo.