DETAIL.ID, Jakarta – Korea Selatan (Korsel) memerintahkan semua sekolah dan taman kanak-kanak di wilayah Seoul, rumah bagi setengah dari 52 juta populasi di negara itu, untuk beralih ke kelas online saat mereka memerangi beberapa cluster virus Corona.
Pendekatan “lacak, uji, dan obati” negara itu untuk membatasi penyebaran virus telah dianggap sebagai model global, tetapi sekarang mencoba untuk menahan beberapa wabah, sebagian besar terkait dengan gereja-gereja Protestan.
Korea Selatan melaporkan 280 infeksi baru pada hari Selasa, 25 Agustus 2020, menjadikan total infeksi di negara itu menjadi 17.945.
Angka-angka ini rendah dalam istilah global tetapi mewakili peningkatan tiga digit hari ke-12 berturut-turut di Korsel setelah beberapa minggu dengan angka-angka umumnya pada usia 30-an dan 40-an
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
Sebagian besar kasus baru telah berpusat di wilayah Seoul yang lebih besar yang menyumbang setengah populasi negara itu.
Pihak berwenang sekarang berjuang untuk memperketat aturan jarak sosial dan mengatakan bahwa sekolah serta taman kanak-kanak di Seoul, Incheon, dan provinsi tetangga Gyeonggi akan beralih ke kelas online dari Rabu hingga 11 September.
“Kemunculan infeksi massal yang mengkhawatirkan sejak Agustus meningkat sebagai infeksi pada siswa dan anggota staf kami,” kata Menteri Pendidikan Korsel Yoo Eun-hae, seperti dilansir France24, Selasa 25 Agustus 2020.
“Hampir 200 siswa dan staf sekolah telah terinfeksi virus dalam dua minggu terakhir,” ucapnya.
Meski begitu ia mengatakan bahwa satu-satunya pengecualian adalah siswa senior di tahun terakhir sekolah menengah mereka, yang akan mengikuti ujian masuk universitas penting pada awal Desember.
Pembatasan penyebaran virus diperketat di wilayah Seoul minggu lalu dan selanjutnya diperluas ke seluruh negara pada hari Minggu.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
Langkah-langkah tersebut termasuk pembatasan pertemuan besar seperti layanan keagamaan dan penutupan klub malam, bar karaoke, dan warnet.
Pihak berwenang telah memperingatkan aturan jarak sosial yang lebih ketat – yang akan mencakup penutupan bisnis – jika jumlah kasus baru terus bertambah dengan cepat.