Penalti yang dimaksud Mano Polking yaitu pelanggaran kiper Syihan Hazmi Mohamed kepada Ekanit Panya pada menit ke-63. Akan namun wasit Kim Dae Yong tidak memperlihatkan penalti kepada tim tamu.
“Saya tidak melihatnya dari posisi ini [di pinggir lapangan], namun dari info pemain aku, salah satu anak buah aku disikut musuh,” kata Polking dikutip dari Stadium Astro.
“Tapi para pemain Malaysia mengatakan itu tidak terjadi. Saya bisa melihatnya dari sini. Saya juga melihat dengan terang tendangan penalti [yang semestinya diberikan kepada kami],” ucap Polking menyertakan.
Momen Ekanit Panya dengan kiper Syihan Hazmi bukan satu-satunya kontroversi dalam duel Malaysia vs Thailand di semifinal Piala AFF 2022.
Wasit Kim Dae Yong yang asal Korea Selatan juga menganulir gol Dominic Tan pada menit ke-55. Dalam tayangan ulang tidak ada pelanggaran dalam proses gol itu.
Setuturnya pelanggaran Shamie Iszuan kepada Bordin Phala pada menit ke-84 juga tidak dianggap penalti untuk Thailand. Tekel Shamie dengan terperinci tidak perihal bola dan memukul kaki Bordin.
Meski demikian Mano Polking menerima kekalahan itu dengan lapang dada. Pelatih berdarah Brasil-Jerman tersebut mengakui Thailand kalah alasannya adalah gagal memanfaatkan sejumlah kesempatan.
“Makara hasil ini [bisa dibilang] fair mengingat kami melancarkan serangkaian serangan tetapi menemui jalan buntu, jadi kami mesti tetap damai,” tutur Mano Polking.