Alasan Polisi Belum Sediakan Moge Uji Praktik SIM C II

DETAIL.ID, Jakarta – Polisi Republik Indonesia mengungkap alasan mengapa pihaknya gres menawarkan motor gede alias moge cuma untuk cobaan praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) CI. Padahal dalam ketentuan, SIM C buat pengguna motor besar ada dua adalah CI untuk motor 251-500 cc dan CII bakal motor di atas 501 cc.

Direktur Registrasi dan Identifikasi Korps Lalu Lintas Polisi Republik Indonesia Brigadir Jenderal Yusri Yunus memberikan moge bakal cobaan praktik SIM CII memang sejauh ini belum dianggarkan pengadaannya.

Sebab, kata dia, ini merujuk Peraturan Kepolisian Nomor 5 Tahun 2021 yaitu syarat untuk mampu mempunyai SIM CII sekurang-kurangnya telah mengantongi SIM CI selama satu tahun.

Bila saja SIM CI diberlakukan tahun ini maka SIM CII baru bisa diberlakukan tahun depan. Maka itu unit uji praktik SIM CII belum diharapkan tahun ini.

“Kan CI baru keluar tahun ini, memiliki arti kan mesti satu tahun lagi minimal, ngapain keluarin motor jikalau enggak dipakai, nanti jadi rusak,” kata Yusri.

Polisi Republik Indonesia sebelumnya sudah merencanakan moge merek Hunter Scrambler SK500 selaku unit untuk cobaan praktik pengerjaan SIM CI.

Scrambler SK500 ialah moge 2 silinder parallel twin, 4 katup, 471 cc. Moge naked yang beratnya 178 kg ini bisa menciptakan tenaga 48 hp dan torsi 44 Nm.

Pada situs Hunter Motorcycles Indonesia, moge ini dibanderol Rp 166,75 juta.

Kehadiran motor ini adalah buah dari pengadaan Polisi Republik Indonesia pada September 2022 dengan nilai pagu Rp 19,833 miliar, sementara angka kesepakatan tertulis pada tender ‘Pengadaan R2 Uji Praktik SIM C1 MT’ itu belum dibentuk.

Dana pengadaan ini bersumber Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022.

Sementara itu Yusri menyampaikan ada 32 unit yang telah disiapkan dengan cita-cita satu Satpas SIM sekurang-kurangnyapunya dua unit. Saat ini Polisi Republik Indonesia mempunyai 468 Satpas.

“Beli motor 250 cc sampai 500 cc itu kan mahal sekali, sementara prioritas aku satu satpas sekurang-kurangnyadua. Makara skala prioritas dulu, nanti sedikit demi sedikit,” kata Yusri.

Exit mobile version