Ia menuturkan saat ini smelter atau pabrik pengolahan dan pemurnian bijih bauksit terdapat di Sulawesi Tengah-Tenggara, Halmahera Timur-Selatan, Galang Batang Pulau Bintan, dan Kalimantan Barat.
Arsjad membeberkan peluangsumber daya alam (SDA) dalam program hilirisasi industri yang digaungkan pemerintah. Ia menyaksikan upaya pemerintah dalam hilirisasi industri ini juga mendorong kenaikan dalam pengerjaan SDA lain dalam negeri.
“Kita harus mempergunakan kekayaan SDA kita untuk diolah sebaik mungkin dan membuat nilai tambah yang berguna bagi kemakmuran penduduk Indonesia. Makara itu yang menjadi dasar kenapa pemerintah mendorong untuk acara hilirisasi industri,” ujarnya lewat keterangan resmi, Selasa, 27 Desember 2022.
Oleh alasannya adalah itu, Arsjad berharap hilirisasi bauksit akan berlangsung seperti nikel yang terintegrasi dari hulu ke hilir hingga benar-benar menciptakan nilai tambah yang tinggi dan bukan sekadar barang setengah jadi.
Menurutnya, hilirisasi ini akan bisa mengakselerasi pembuatan bauksit itu hingga menjadi produk aluminium ingot pada 2025. Sehingga menawarkan imbas bagi ekonomi nasional melalui hilirisasi bauksit, industri ringan, dan logistik terbaru yang ramah lingkungan.
“Aluminium ingot sangat dibutuhkan industri dalam negeri, seperti pelat, billet, scrap, dan bentuk profil yang diharapkan dalam proses di industri mirip pesawat terbang, kapal, otomotif, dan konstruksi,” ujarnya.
Dalam bertahun-tahun ke depan, tuturnya, diperlukan semuanya bisa diisi dari industri aluminium dalam negeri. Dengan cadangan bauksit yang ada, Indonesia punya potensi memenuhi keperluan aluminium hingga beberapa puluh tahun ke depan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan smelter terpasang untuk bijih bauksit di RI saat ini telah sebanyak empat unit dengan kapasitas olahan alumina meraih 4,3 juta ton setiap tahunnya.
“Selain itu pemurnian bauksit dalam tahap pembangunan itu kapasitas inputnya yaitu 27,41 juta ton dan kapasitas produksinya 4,98 juta ton atau mendekati 5 juta ton,” kata Airlangga.