DAERAH  

FJM Jambi dan LPDS Didukung SKK Migas Gelar UKW di Jambi, Direktur LPDS: Wartawan Itu Harus Punya Kompetensi

DETAIL.ID, Jambi – Forum Jurnalis Migas (FJM) Jambi bekerja sama dengan Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) didukung oleh SKK Migas menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Hotel BW Luxury Jambi, 13 Desember – 15 Desember 2022.

Diikuti oleh 38 orang peserta yang terdiri dari jenjang UKW Muda, Madya, dan Utama. Acara dibuka dengan kata sambutan dari Ketua FJM Jambi, Mursyid Sonsang kemudian dilanjutkan dengan sambutan Direktur LPDS, Hendrayana.

Hendrayana menegaskan, UKW merupakan hal yang sangat penting untuk diikuti oleh setiap wartawan. Menurutnya, wartawan merupakan profesi yang dituntut untuk memiliki kompetensi.

“Kenapa ini penting, karena dalam masyarakat yang cerdas tentu diperlukan insan pers yang berkualitas atau yang berkompeten,” katanya pada Selasa, 13 Desember 2022.

Hendrayana juga menegaskan kembali perlunya insan pers untuk selalu berpegang atau berpedoman kepada Kode Etik Jurnalisme (KEJ). Sebelas pasal terkait KEJ diulas habis oleh dia dalam materi pemaparannya.

Pada acara pembukaan atau Pra UKW tersebut, sejumlah pengajar/penguji dari LPDS seperti Priyambodo RH, A.A Ariwibowo, Kristanto Hartadi, Maria D Andriyana juga memberikan materi terkait kegiatan jurnalisme.

Sejumlah wartawan yang mengikuti pra UKW dibekali dengan materi-materi jurnalistik mulai dari, KEJ, Bahasa Indonesia Jurnalistik, Jurnalisme Migas, hingga penulisan feature.

Acara pra UKW berjalan dengan penuh antusias dari para peserta. Selanjutnya tahapan UKW yang diselenggarakan oleh FJM Jambi dengan LPDS tersebut akan memasuki serangkaian ujian atau seleksi sesuai jenjang yang akan berlangsung pada 14 Desember hingga 15 Desember 2022.

Ketua FJM Jambi, Mursyid Sonsang mengakui, UKW yang diselenggarakan LPDS cukup lengkap. Hari pertama acara, para peserta dibekali dengan pelatihan jurnalistik yang dipaparkan para penguji senior di LPDS.

Kristanto Hartadi, alumni LPDS angkatan pertama pada tahun 1989, memberikan materi tentang Bahasa Indonesia Jurnalistik. Ia menjelaskan tahapan menulis itu butuh empat tahap yaitu riset, perencanaan, komunikasi dan evaluasi.

“Alat utama hanya tiga, kata, kalimat dan tanda baca. Jadi wartawan itu tidak boleh salah menulis, harus verifikasi dan janganlah menulis seperti bikin transkrip. Kalau begitu, tak perlu jadi wartawan,” katanya.

Ia menekankan agar para wartawan menulis dengan bahasa yang efektif dan mudah dipahami pembaca. “Kalau tulisan kalian rumit dan tidak bisa dipahami pembaca, maka kalian gagal menulis berita,” ujarnya.

Sementara itu, pemateri lainnya, Priyambodo memberikan materi Kompetensi Wartawan Konvergensi. Ia menekankan tiga kompetensi yaitu, kompetensi kesadaran, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.

Ia menekankan wartawan mestinya memiliki 6 M: Mencari, Memperoleh, Memiliki, Menyimpan, Mengolah, Menyampaikan.

“6 M tersebut dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik, maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran lainnya,” katanya.

Reporter: Juan Ambarita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *