Brunei menelan kekalahan 0-7 dari Timnas Indonesia pada adu ketiga yang mereka mainkan di Piala AFF 2022. Kekalahan itu menciptakan Brunei telah menelan tiga kekalahan dari tiga tabrak yang mereka lalui.
Sebelumnya, Brunei tumbang 0-5 dari Thailand dan kalah 1-5 dari Filipina. Dengan tiga kekalahan di tangan, Brunei mustahil bisa finis di posisi dua terbaik Grup A dengan sisa satu adu.
Satu sabung tersisa Brunei yakni duel lawan Kamboja pada 29 Desember mendatang.
“Kami ingin menang pertarungan terakhir ini, ini adalah sasaran kami. Kami ingin bermain lebih bagus di setiap pertandingan.”
“Saya benar-benar besar hati kepada pemain saya. Kami sudah niscaya tersingkir, tapi mereka bermain dengan penuh yakin diri, sebagai instruktur aku besar hati,” tutur pelatih Brunei Mario Rivera.
Rivera menganggap agenda padat yang ditemukan Brunei jadi salah satu hambatan mereka di Piala AFF 2022. Mereka mesti bertandingempat kali dalam 10 hari.
“kami harus bermain empat pertarungan dalam 10 hari, cuma kami dan Indonesia yang menerima acara mirip itu. Tapi hari ini mereka melawan kami sehabis baru bermain satu kali, itu mampu jadi keuntungan besar.”
“Saya tidak tahu siapa yang membuat agenda ini, tapi pastinya yang membuat ini tidak menimbang-nimbang pemain dan tim. Ada keuntungan besar bagi tim yang menerima waktu istirahat lebih banyak,” tutur Rivera.
Jelang tubruk musuh Brunei, Kamboja sendiri sudah beristirahat karena mereka tak bermain di berkelahi 26 Desember. Itu memiliki arti Kamboja punya waktu persiapan selama lima hari sebelum bertandingmelawan Brunei, berbanding dua hari yang dimiliki Brunei tergolong waktu perjalanan mereka ke Kamboja.
