Bisnis Penitipan Hewan Raup Cuan Saat Nataru, Omzet Capai Puluhan Juta

DETAIL.ID, Jakarta – Bisnis penitipan hewan menerima berkah selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pasalnya, banyak warga yang menitipkan binatang peliharaannya selama piknik di luar kota.

Kementerian Perhubungan menyebutkan kesempatanpergerakan warga sebesar 16,34 persen dari jumlah penduduk. Artinya, terdapat sekitar 44,7 juta orang yang akan bepergian.

Pemilik Tobbyto Catshop Ninuk menceritakan setidaknya 20 kucing dititipkan kepada dirinya. Meski tak seramai dikala lebaran, angka ini meningkat dari hari-hari umumnya.

“Kalau dikatakan ramai banget si, engga seramai sama idul fitri. Ada paling hanya 20 persen dibanding idul fitri. Tapi kalau dari hari lazimmeningkat,” ujar Ninuk kepada CNNIndonesia.com, Jumat, 30 Desember 2022.

Selain sebagai penitipan, dia juga menawarkan klinik dan dokter hewan. Saat musim sedang tidak akrab, menurutnya, banyak kucing yang datang untuk berobat dan menjalani perawatan.

Klinik dan penitipan binatang yang berdiri semenjak 2013 di Tebet Barat, Jakarta Selatan ini pun lebih banyak menerima kucing-kucing yang melaksanakan rawat inap.

“Ini tergolong rawat inap dan penitipan sekitar 20-an, saya nggak hitung satu-satu, jikalau hari umumjuga nggak sepi banget sih. Kucing yang datang ke sini tuh pada umumnya buat perawatan dibanding buat titip inap,” tutur Ninuk.

Ia mengaku omzetnya naik cukup signifikan. Jika bukan ekspresi dominan libur, dalam sebulan Ninuk mampu menghasilkan Rp 10 juta-Rp 15 juta. Namun, ketika sedang libur Nataru, ia bisa meraup hingga Rp 20 juta per bulan.

“Kalau lebaran lebih ramai lagi, tapi tahun kemarin itu kan dari pandemi, memang tidak seramai sebelum pandemi. Saya lupa angkanya. Sekitar Rp 30-an (juta) ada lah,” ucapnya.

Saat ini, menurut Ninuk, persaingan bisnis petshop dan penitipan hewan semakin meningkat sehabis pandemi. Sebab, siapa pun bisa menjual usahanya melalui internet.

Meski demikian, beliau tak cemas. Pasalnya, Ninuk mengaku lebih banyak mendapatkan kucing-kucing hasil rescue.

Dalam perawatan dan abad inap itu, Ninuk akan memisahkan kucing-kucing yang sudah disteril dan belum disteril.

“Jadi kebanyakan yang tiba kesini itu kucing-kucing rescue. Jadi banyak dana sosial dari kita sendiri, dengan harusnya di-charge Rp 1 juta, kita charge-nya hanya Rp 350 ribu atau Rp 400 ribu,” katanya.

Peningkatan omzet serupa juga dinikmati pemilik Mimoshi Pet Care Tendy Gunawan. Usaha penitipan yang mulai dibuka pada 2016 ini biasa menghasilkan Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per bulan.

Kini, saat libur Nataru, penitipan anjing dan kucing berlokasi di Tebet Timur ini bisa meraup laba sampai Rp 10 juta-Rp 20 juta.

“Sebulan gitu bulan biasa Rp 2 juta-Rp 3 juta, jikalau ekspresi dominan piknik bisa Rp 10 juta-Rp 20 juta. Signifikan banget,” tutur Tendy.

Ia mengungkapkan peningkatan ini mulai dirasakan semenjak pertengahan Desember. Terutama saat Natal sampai 3 Januari sudah sarat .

“Kalau full-nya sekarang, dari sepekan terakhir sejak Natal. Kaprikornus ada yang Natalan keluar tanggal 28-29 (Desember), terus masuk lagi tahun baruan,” ucapnya.

Tendy pun mematok harga Rp 80 ribu-Rp 150 ribu per malam bergantung dengan ukuran hewan yang dititipkan. Ia mengaku meraup keuntungan jauh lebih banyak saat libur Nataru ketimbang lebaran. Sebab, usahanya lebih banyak menampung anjing.

Meskipun pada hari-hari biasa beliau tetap memiliki pelanggan yang umum menitipkan peliharaannya.

Lebih jauh, Tendy membandingkan libur Nataru tahun ini jauh lebih baik dibandingkan dengan masa pandemi 2019-2020. Saat itu, dia mengaku tak ada peliharaan yang dititipkan padanya.

“Kami usaha mulai 2016, baru pas pandemi enggak ada order sama sekali, tahun 2019-2020 itu. Baru 2021 tamat telah mulai ada. Order tahun ini sudah seramai sebelum pandemi,” ujarnya.