“Kami ingin tahu apa yang terjadi pada suami aku. Kami berharap dia kembali dengan selamat,” kata Norhayati mengutip dari Free Malaysia Today, Rabu, 28 Desember 2022.
“Kami sungguh-sungguh berharap pemerintah akan mengungkap pertumbuhan terbaru dalam pemeriksaan hilangnya suami aku.”
Amri Che Mat ialah pendiri lembaga swadaya penduduk (Non-Government Organization/NGO) Perlis Hope yang hilang sejak 2016.
Amri disebut kali terakhir terlihat dikala meninggalkan rumahnya di Kangar pada 24 November 2016 sekitar pukul 11.30 waktu setempat.
Mobilnya didapatkan di suatu lokasi pembangunan suatu sekolah olahraga keesokan harinya. Tak ada Amri di dalam mobil yang terabaikan itu.
Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia (Suhakam) lantas menggelar penyelidikan atas hilangnya sang pelopor pada 2017 dan 2019.
Hasil penyelidikan pada tahun kemudian melaporkan bahwa Amri ialah korban penghilangan paksa yang dikerjakan negara, diduga oleh kepolisian.
Pada Desember, Norhayati pun mengajukan permohonan kepada Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur untuk mengawali somasi hukum guna membuka laporan pemerintah Malaysia terkait hilangnya Amri.
Meski begitu, ia menyampaikan belum ada keputusan pengadilan atas pemohonan yang diajukan.
Dalam permohonannya, Norhayati meminta izin untuk mengawali peninjauan kembali untuk mengesampingkan beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Rahasia Resmi (OSA). Kasus hilangnya Amri sendiri selama ini ditetapkan sebagai laporan belakang layar.
Dia lantas berharap pengadilan bakal menetapkan bahwa putusan pemerintah yang mengklasifikasikan hilangnya Amri selaku laporan belakang layar oleh gugus peran khusus itu inkonstitusional.