DETAIL.ID, Jakarta – Banyak orang percaya bahwa dukun bayi mampu membantu jalannya proses persalinan dengan baik. Salah satunya dengan menawarkan pijatan pada area perut ibu hamil demi mengganti posisi janin untuk memudahkan proses persalinan.
Namun, praktik pijat perut sebenarnya tak diusulkan selama kehamilan. Praktik tersebut mampu memicu komplikasi pada janin.
Pada dasarnya, dukun bayi yakni profesi yang dalam aktivitasnya berperan dalam proses persalinan hingga memandikan bayi. Praktik ini masih awet di tengah penduduk Indonesia.
“Dukun bayi lazimnya juga selain dilengkapi keahlian atau skill, juga dibantu dengan aneka macam mantra khusus yang dipelajarinya dari pendahulu mereka,” kata Muzakkir dalam buku Dukun dan Bidan dalam Perspektif Sosiologi.
Untuk mengubah posisi janin, seorang dukun bayi umumnya akan melaksanakan pemutaran perut yang dilakukan dengan cara mengurut bab perut ibu hamil. Tindakan itu akan dibarengi juga oleh doa yang diucapkan dikala kandungan berusia empat bulan.
Dalam medis, teknik mengganti posisi janin dikenal dengan istilah external cephalic version (ECV). Prosedur yang dilaksanakan secara eksternal ini bisa memutar posisi bayi dari yang sebelumnya sungsang ke posisi di mana kepala bayi berada di jalan lahir.
Namun, teknik ini cuma boleh dilaksanakan oleh dokter kandungan yang berpengalaman. Memijat area perut dengan asal pilih mampu mengakibatkan komplikasi serius pada janin.
Bahaya Memijat Perut saat Kehamilan
Pemijatan saat kehamilan sesungguhnya sah-sah saja. Hanya saja, sebaiknya pemijatan tak dikerjakan di area perut.
“Praktik pijat perut biasanya dikerjakan oleh dukun bayi untuk memutar posisi janin pada masalah bayi sungsang,” kata dokter seorang ahli kandungan Purnawan Senoaji dalam buku Tanya Jawab Problem, Mitos & Penyakit Seputar Kehamilan.
Praktik tersebut, tulis Purnawan, sungguh berbahaya dan dilarang dijalankan. Pasalnya, praktik memijat perut mampu mengakibatkan terlepasnya plasenta dan maut janin.
Hal yang serupa juga diungkapkan dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Maternal and Child Health. Studi menganalisis praktik pijat perut yang dikerjakan dukun bayi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hasilnya, praktik pijat perut berbahaya secara media bila dikerjakan oleh non-profesional.