Para pejabat di Yamanashi berharap menulis pesan-pesan yang menenangkan dan nomor hotline pencegahan bunuh diri di setiap lembaran tisu toilet lazim bisa jadi salah satu cara efektif dan bijaksana untuk membantu kaum muda yang merasa tertekan dan depresi.
“Anda sendirian di toilet. Kami merasa bahwa pada ketika-dikala seperti ini Anda mungkin lebih cenderung mempertimbangkan kesedihan,” kata seorang pejabat Yamanashi, Kenichi Miyazawa, kepada AFP.
Pihak berwenang setidaknya mencetak pesan penyemangat dan nomor telepon bala pemberian pada setidaknya enam ribu gulungan tisu toilet yang akan didistribusikan ke 12 universitas di daerah itu.
Pesan-pesan dalam gulungan itu dibuat oleh para profesional kesehatan mental dengan dibarengi ilustrasi mirip kucing meringkuk dan wanita memegang payung yang menatap ke langit untuk menghilangkan rasa kesepian.
“Ya ampun, siapa yang mungkin ingin menuntaskan seluruhnya,” ucap tisu toilet tersebut.
“Dear you, menghabiskan hari-hari yang menyakitkan dengan berpura-pura baik-baik saja untuk orang lain,” ucap salah satu pesan dalam tisu tersebut.
“Kamu tidak mesti menginformasikan kami semuanya. Namun bolehkah jika sedikit membaginya?” tutur pesan tersebut.
Masalah bunuh diri di Jepang dikenali sudah menjadi problem panjang sejak dahulu. Negara itu mengalami lonjakan maut akhir bunuh diri yang terus berkembangterutama selama pandemi covid-19.
Kementerian kesehatan Jepang melaporkan jumlah siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan SMA yang meninggal balasan bunuh diri mencapai rekor baru pada 2020, ialah sebanyak 499 kasus.
Jepang bahkan sudah menunjuk Menteri Kesepian pada 2021 kemudian untuk menangani dilema bunuh diri di negara tersebut.