Akhirnya Pelaku Pembunuhan Siswa Magang SMK Muhammadiyah di Sarolangun Ditangkap, Terungkap Pelaku Sudah Berumur 64 Tahun

Pelaku pembunuhan Siswa Muhammadiyah ditangkap

DETAIL.ID, Sarolangun – Tim Kepolisian, Satreskrim Polres Sarolangun akhirnya berhasil mengungkap pelaku pembunuhan siswa magang SMK Muhammadiyah Jambi, Ahmad Sobri (18) yang ditemukan tak bernyawa di areal perusahaan tambang batu bara Glora Geoservice Indonesia (GGI) Desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh, Sarolangun, beberapa waktu lalu.

Kapolres Sarolangun AKBP Anggun Cahyono mengatakan pihaknya telah mengamankan 3 orang pelaku berdasarkan laporan yang mereka terima terkait hilangnya Ahmad Sobri pada 4 Oktober 2022 lalu.

“Ketiga pelaku tersebut, saudara AN alias MK (64) sebagai pelaku utama dan dua orang pelaku pembantu yang ikut serta berinisial PH (25) dan SH (25) warga Desa Mandiangin Tuo, Kecamatan Mandiangin,” kata AKBP Anggun Cayono kepada wartawan, Senin 31 Oktober 2022 saat menggelar konferensi pers.

Sebelumnya tim opsnal melakukan penggeledahan terhadap 3 pondok yang ada di sekitar lokasi penemuan mayat korban. Tim menemukan 3 buah Kecepek (senjata rakitan) di kamar warga berinisial AN alias MK, dia pun kemudian dilakukan penahanan.

“Dalam masa penahanan tersebut tanggal 25 Oktober 2022, pelaku mengakui perbuatannya, telah melakukan pembunuhan AS dengan balok kayu,” ujarnya.

Pengakuan pelaku utama, kata Anggun, bahwa dua pelaku PH dan SH membantu mengangkat mayat AS dan membuang ke Payo kecil di sekitar pondok.

Sejumlah barang bukti pun turut diamankan oleh tim kepolisian dalam pengungkapan kasus kematian Ahmad Sobri. Diantaranya, kayu bulat yang digunakan pelaku untuk memukul korban, serta sejumlah pakaian dan peralatan yang dikenakan oleh korban pada saat kejadian.

Belum diketahui motif yang melandasi aksi pelaku, namun berdasarkan perbuatannya saat ini para pelaku dikenakan sanksi Pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP lebih subsider pasal 351 ayat 3 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman pidana mati atau penjara seumur hidup dan paling lama 20 tahun penjara.

Reporter: Juan Ambarita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *