Polri Sebut Puncak Arus Balik Lebaran Diprediksi Terjadi pada 21-22 Mei

Ilustrasi kepadatan lalu lintas oleh pemudik (Detail/ist)

DETAIL.ID, Jakarta – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan puncak arus balik Lebaran tahun ini diprediksi akan terjadi pada 21-22 Mei. Berdasarkan data Polda Metro Jaya, ada 1,5 juta warga Jakarta yang mudik ke kampung halaman saat Idulfitri.

“Memang puncaknya belum, kita prediksi ini puncak 21 atau 22 Mei,” kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa 18 Mei 2021.

Aparat kepolisian sendiri tetap melakukan pemeriksaan terhadap pemudik hingga 24 Mei mendatang meski Operasi Ketupat 2021 telah usai per 17 Mei lalu.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

Untuk Polda Metro Jaya, diketahui telah menyiapkan 14 pos pemeriksaan untuk mengecek para pemudik yang hendak kembali ke Jakarta.

“Ini masih berjalan terus teman-teman, kami tetap masih mengharapkan, masih banyak warga Jakarta yang belum pulang karena perhitungan di sini baru 15 ribu lebih,” tutur Yusri.

Yusri mengimbau kepada para pemudik untuk tetap mematuhi aturan yang berlaku di masa arus balik Lebaran. Misalnya harus membawa surat keterangan swab antigen dengan hasil negatif.

Nantinya, di pos pemeriksaan, pemudik akan mendapatkan stiker bukti sebagai bukti bahwa telah dilakukan pengecekan oleh petugas.

Namun, jika ada warga lolos pemeriksaan dan sudah tiba di Jakarta, maka diimbau untuk datang ke Polsek guna mendapatkan swab antigen gratis.

“Karena fenomena sekarang yang ada, ada beberapa RT RW yang menolak warganya yang mudik kembali, tanpa memperlihatkan swab antigen gratis,” ucap Yusri.

Yusri menyampaikan pihaknya juga melakukan inovasi dengan memasang stiker di rumah-rumah warga sebagai keterangan.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

“Kami sudah ada inovasi juga menempelkan stiker di depan rumahnya apakah ini isolasi mandiri ataukah memang harus dirujuk ke wisma atlet,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *