NIAGA  

Realisasi Investasi Tembus Rp826,3 T di 2020

Ilustrasi. (Detail/ist)

DETAIL.ID, Jakarta – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi mencapai Rp826,3 triliun sepanjang 2020. Realisasi itu mencapai 101,1 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp817,2 triliun.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan jumlah investasi pada periode Januari-Desember 2020 naik 2,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp809,6 triliun.

Bahlil merinci realisasi investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp413,5 triliun atau 50,1 persen dari total investasi.

Realisasi PMDN naik 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp386,5 triliun.

Selanjutnya, Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp412,8 triliun atau 49,9 persen dari total investasi. Realisasi PMA justru turun 2,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp423,1 persen.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” include_category=”658″]

“Peran PMDN bisa dilihat, tidak bisa beda-bedakan PMA dan PMDN. PMDN benteng pertahanan investasi di era pandemi,” ujar Bahlil dalam paparan Realisasi Investasi Tahun 2020, Senin 25 Januari 2021.

Sementara itu, khusus untuk periode kuartal IV 2020 tercatat realisasi investasi sebesar Rp214,7 triliun atau naik 3,1 persen dari tahun lalu.

Pada kuartal III 2020, realisasi investasi tersebut terdiri dari PMDN sebesar Rp103,6 triliun naik 0,7 persen. Sedangkan, realisasi PMA sebesar Rp111,1 triliun, naik 5,5 persen.

Berdasarkan sektornya, terlihat aliran investasi periode Januari-Desember 2020, terbesar mengalir pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi mencapai Rp144,8 triliun.

Kemudian, investasi mengalir ke sektor listrik, gas, dan air sebesar Rp102 triliun. Lalu, ke industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya Rp94,8 triliun.

Disusul dengan sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp76,4 triliun. Berdasarkan negara asal, aliran modal mayoritas berasal dari Singapura mencapai US$9,8 miliar.

Disusul dari China sebesar US$4,8 miliar, Hong Kong US$3,5 miliar, Jepang US$2,6 miliar, dan Korea Selatan US$1,8 miliar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *