DETAIL.ID, Jakarta – Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan kebakaran di gedung utama Kejaksaan Agung (Kejagung) memiliki unsur kesengajaan dan direncanakan oleh pihak-pihak yang ingin gedung tersebut terbakar.
Hal tersebut dikatakan berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak enam kali yang dilaksanakan penyidik, Pusinafis, dan Puslabfor dengan metode SCI (scientific crime investigation).
Kemudian pihak kepolisian melakukan pemeriksaan rekaman CCTV di TKP dan di sekitar lokasi TKP.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
Ia menegaskan kebakaran pada 22 Agustus 2020 lalu tersebut bukan diakibatkan dari korsleting listrik, namun diduga karena ada api terbuka yang membuat gedung itu hangus.
Sejak pagi hingga sore sebelum terbakar, ia mengatakan ada aktivitas renovasi di salah satu lantai yang diduga kuat sebagai sumber api.
“Hasil olah TKP, Puslabfor menyimpulkan bahwa sumber api tersebut bukan karena hubungan arus pendek. Namun, diduga karena open flame atau nyala api terbuka,” katanya, seperti dilansir WartaEkonomi, Kamis 19 September 2020.
Ia mengatakan bahwa telah terjadi dugaan tindak pidana umum dengan sengaja membakar gedung utama Kejagung.
Karena itu, pihaknya meningkatkan statusnya ke tingkat penyidikan melalui gelar perkara atau ekspose kasus kebakaran tersebut.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
Ia menambahkan bahwa dugaan peristiwa pidana itu didapati setelah penyidik melakukan pemeriksaan kepada 131 saksi.
“Kita akan segera melakukan penyidikan untuk bisa meningkatkan saksi potensial menjadi tersangka dengan secepatnya,” ujarnya.
