“Kecamatan Muara Tembesi 2 orang ODP, Maro Sebo Ulu 1 ODP, Batin XXIV 4 ODP, Muara Bulian 5 ODP, Maro Sebo Ilir 1 ODP, Pemayung 5 ODP, Mersam 4 ODP, Bajubang 0 ODP,” ucapnya.
BPBD Kabupaten Batanghari, kata Bakhtiar, telah melakukan pencegahan berupa penyemprotan disinfektan hampir ke semua desa khusus fasilitas umum. Hanya saja mungkin tidak tercatat keseluruhan. Semestinya laporan-laporan seperti ini harus tercatat.
“Data dan semua kegiatan bisa di share kepada lembaga sosial masyarakat serta media cetak, elektronik dan online. Sehingga jangan sampai terjadi simpang siur data,” katanya.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” number_post=”10″]
Pemerintah kabupaten melalui BPBD Batanghari telah menerima sumbangan dari PT Nang Riang berupa 2 ton beras dan uang tunai Rp20 juta. Bakhtiar mengimbau perusahaan-perusahaan yang berada dalam wilayah Kabupaten Batanghari bisa melakukan hal serupa.
“Saya imbau pihak-pihak yang memberikan bantuan agar melapor kepada BPBD Kabupaten Batanghari. Agar sistem penerimaan dan penyaluran bantuan penanganan COVID-19 bisa terkoordinir dengan baik. Alhamdulillah sampai hari ini baru satu perusahaan yang membantu,” katanya.
Kepala Dinas Kominfo Batanghari, Provinsi Jambi, Sehan dikonfirmasi detail mengatakan, jubir COVID-19 Batanghari dibagi dua. Masalah semua data-data merupakan kewenangan Kepala Dinas Kesehatan.
“Peran saya hanya kebijakan saja, kalau data langsung dengan bu Elfi (Kepala Dinkes), perkembangannya sudah satu pintu,” ujar Sehan melalui sambungan telepon.
Perkembangan data COVID-19, kata Sehan, setiap hari update pukul 2 siang melalui website. Kemudian untuk perihal group WhatsApp COVID-19 bersama media, Sehan bilang akan membicarakan terlebih dahulu dengan tim.
“Jadi gini, yang group nanti saya bicarakan dengan tim dan yang update nanti saya kirim websitenya,” katanya.
