KTT ASEAN, WHO Sebut Terlalu Dini Negara Klaim Bebas Covid-19

WHO
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Detail/ist)

Sementara itu, masih ada beberapa negara dan wilayah di dunia yang mengklaim tak memiliki kasus corona. Ada beberapa negara juga yang dianggap telah melewati puncak krisis COVID-19 sehingga mulai melonggarkan sejumlah kebijakan pembatasan pergerakan.

Retno menuturkan seluruh negara anggota ASEAN+3 sepakat untuk memperkuat kerja sama terutama dalam pertukaran informasi dan pengalaman terbaik terkait kebijakan penanganan dan perawatan medis COVID-19 di kawasan.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” number_post=”10″]

Selain itu, Retno menuturkan 10 negara anggota ASEAN bersama Jepang, Korsel, dan China sepakat memperkuat kapasitas nasional dan kawasan untuk merespons situasi pandemi. Peningkatan kapasitas itu mencakup perlindungan tenaga medis, pasikan obat-obatan, vaksin, dan alat kesehatan lainnya yang memadai.

Retno juga menuturkan negara anggota sepakat mempertimbangkan membentuk pusat pasokan medis yang bisa memudahkan negara ASEAN+3 merespons situasi darurat kesehatan.

“Presiden Joko Widodo juga menekankan pentingnya memperkuat kerja sama untuk menciptakan ketahanan terkait pandemi ini. Mengingat China, Korsel, dan Jepang termasuk negara yang pertama kali menghadapi wabah corona maka pengalaman mereka sangat penting untuk dibagikan ke negara-negara ASEAN,” ujar Retno.

Exit mobile version