Joddy Arya Laksmono (LIPI) Respons Penyemprotan Disinfektan Corona Berlebihan

Joddy
Ilustrasi Penyemprotan Disinfektan. (Detail/ist)

Jenis Penggunaan Disinfektan

Lebih lanjut, Joddy menjelaskan ada dua jenis penggunaan disinfektan yang perlu diketahui publik. Pertama, dia berkata disinfektan untuk membunuh bakteri atau virus pada permukaan benda, misalnya untuk Alat Pelindung Diri, gagang pintu, kran air, ponsel, toilet, saklar lampu, hingga wastafel.

Bila disinfektan itu disemprotkan ke tubuh manusia berulang kali, dia berkata bisa memiliki risiko medis. Misalnya penyemprotan cairan disinfektan untuk benda digunakan pada bilik disinfektan yang populer saat ini.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” number_post=”10″]

Jika hal itu tetap dilakukan, dia meminta kontak antara cairan disinfektan dengan permukaan tubuh terjadi sesingkat mungkin. Setelah itu, dia berkata tubuh yang terkena cairan disinfektan dibilas dengan air mengalir.

Desain bilik disinfektan, lanjut dia, juga harus terbuka dan menggunakan konsep walk through chamber.

Dari penjelasan disinfektan pertama itu, dia menekankan tiga hal penting harus dipahami, yakni pertama konsep walk through chamber; waktu kontak yang singkat antara permukaan tubuh dengan cairan disinfektan dan penggunaan cairan disinfektan yang aman, sesuai takaran, dan tidak ada pencampuran bahan disinfektan satu dengan lainnya.

“Yang kedua adalah disinfektasi untuk alat-alat kesehatan. Ini tentunya mesti melihat regulasi tersendiri penggunaan bahan dan konsentrasi cairan disinfektannya,” ujarnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *