AS-China Tegang Soal COVID-19 Bisa Memicu PD III

Tegang AS-China Soal COVID-19 Bisa Memicu PD III
Ilustrasi China dan Amerika (Detail/ist)

Dapat Memicu Perang Dunia III

Ilustrasi Perang Dunia 3
(ist)

Melihat kompleksnya hubungan kedua negara akibat COVID-19, seorang ahli Hukum di Turki bernama Mesut Hakki Casin sampai berpendapat bahwa cekcok antara kedua negara bisa berubah menjadi perang terbuka yang panas.

Bahkan, dengan mempertimbangkan semua aspek yang dimiliki kedua negara, profesor hukum di Universitas Yeditepe Istanbul itu mengatakan jika perang terjadi maka perang itu akan lebih besar dari yang dimiliki Korea Selatan dan Utara.

“Jadi Perang Dunia Ketiga dimulai antara kekuatan besar, dan duel abad ke-21 akan menjadi duel terakhir antara Washington dan Beijing,” kata Casin, dilansir dari Anadolu Agency (26/4/2020).

“Saya percaya konflik di sini akan melampaui perang Korea Selatan dan Utara,” ucap pria yang menggambarkan periode penuh ketidakpastian ini sebagai “diplomasi epidemi” itu.

Menurut Casin, prediksi itu didasarkan pada aspek militer dari China dan AS. Kedua negara memiliki jumlah anggaran militer yang sangat besar, dan AS secara khusus memiliki militer terbaik di dunia.

“Adapun aspek militer dari masalah ini, AS memiliki kekuatan militer terbesar di dunia dengan pengeluaran pertahanan tahunan sebesar US$ 700 miliar,” katanya.

“China telah meningkatkan pengeluaran pertahanannya menjadi US$ 181 miliar, nomor dua setelah AS,” ujar Casin.

Ia bahkan memprediksi China bisa melampaui AS dalam hal ini dalam beberapa dekade ke depan.

“Hal itu menunjukkan bahwa China adalah penantang besar sebagai kekuatan revisionis dalam menghadapi Amerika Serikat,” ujarnya.

Di sisi lain, kedua negara juga telah terlibat konflik perdagangan yang sangat besar dalam dua tahun terakhir. Menurut Casin, konflik perdagangan mereka bisa menjadi bara tambahan dalam perselisihan militer.

“Konflik ini akan tercermin dalam dimensi militer, bertentangan dengan era Perang Dingin, di mana ketegangan gagal meningkat menjadi konfrontasi militer langsung antara kekuatan super dunia, China telah meluncurkan kapal induk keduanya dan menantang AS dengan empat kapal penjelajah di Pasifik,” ujarnya.

Casim juga mengakatan, China memiliki lebih banyak kapal (300 unit) dari AS (287 unit), sangat menantang bagi AS di Pasifik dan Atlantik.

Wabah virus corona sendiri saat ini sudah menginfeksi 2.995.209 orang di seluruh dunia. Dari total itu, berdasarkan data Worldometers, ada 207.009 orang meninggal dan 881.525 sembuh.

AS kini menjadi negara dengan kasus terbesar dengan 985 kasus, di mana pada Senin ada penambahan 24 ribu kasus. Sementara kasus meninggal kini menjadi 55.357, di mana ada tambahan 1.101 kasus baru.

Sementara China memiliki 82.827 kasus. Ada penambahan 11 kasus baru per Senin ini. Kematian tercatat sebanyak 4.632 sementara yang sembuh 77.394.

Exit mobile version