DAERAH  

Terima 50 Rapid Test COVID-19, Kadinkes Batanghari: Belum Ada yang Positif

NEGATIF: Kadinkes Batanghari Elfie Yennie berujar hasil 50 rapid test negatif COVID-19. (DETAIL/Ardian Faisal)

“Kalau masih ada kawan-kawan yang terpaksa harus keluar, biasanya mereka laporan ke saya. Kemudian saya berikan arahan apa yang harus mereka buat untuk perlindungan saat mereka berada di luar daerah,” katanya.

Sepulang dari luar daerah, maka pejabat juga harus memberikan laporan. Sebab mereka harus melakukan isolasi mandiri. Tetapi apabila ada pekerjaan yang memang terpaksa harus ke luar rumah, boleh saja dengan syarat setelah pekerjaan selesai langsung masuk lagi ke rumah.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” number_post=”10″]

“Mereka harus 14 hari isolasi mandiri walaupun tidak ada keluhan. Namanya hal-hal urgent yang tidak bisa dihindari. Sedangkan Bupati memberikan izin. Tapi Bupati memberikan catatan harus lapor kepada Kepala Dinas Kesehatan,” ujarnya.

Selain pejabat, Elfie mengaku banyak juga masyarakat konsultasi dengan dirinya. Apalagi ada keluarga mereka baru pulang dari Jakarta. Semuanya tetap tercatat kawan-kawan di Puskesmas.

“Sebab jika ada keluhan bisa segera kita bantu. Begitu juga ketika mereka selesai kita catat,” katanya.

Ia mencontohkan rapat dengan Bupati Batanghari. Walaupun selama ini Bupati sangat aktif di group WhatsApp, tetapi ada hal-hal yang sangat penting dan terpaksa bertatap muka.

“Misalnya pak Bupati terpaksa harus memanggil saya dan harus terpaksa memanggil Kalak BPBD, itu bisa. Tapi dengan aturan dan tetap harus jaga jarak. Contoh rapat DPR RI. Mereka jaga jarak dan hanya beberapa perwakilan saja yang masuk untuk ruangan sebesar itu. Artinya memungkinkan melakukan hal itu,” ujarnya.

Exit mobile version