Sri Mulyani Siapkan Skenario Tekan Defisit APBN

Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Jakarta, Kamis (5/12/2019). Barang bukti selundupan tersebut dikemas dalam 18 kardus berwarna cokelat. (Detail.id/ist)

Ada Virus Corona, Sri Mulyani Harap Krisis Ekonomi Tak Terulang Kembali

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Liputan6.com)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengharapkan agar krisis kesehatan yang terjadi di Indonesia akibat Virus Corona atau Covid-19 tidak melebar ke sektor lain.

Meskipun, saat ini seluruh negara-negara di dunia juga tengah menghadapi krisis yang sama akibat penyebaran virus asal China itu.

“Sekarang seluruh dunia sedang menghadapi krisis di bidang kemanusiaan. Yang sedang diupayakan jangan sampai krisis kesehatan ini mempengaruhi sangat dalam pada krisis ekonomi, sosial dan keuangan,” kata dia di Jakarta, Selasa (24/3/2020).

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” number_post=”8″]

Sri Mulyani mengatakan semua negara tengah menjaga agar krisis corona ini tidak berdampak lebih luas hingga menimbulkan krisis ekonomi. Meskipun adanya virus ini sudah mengakibatkan terjadinya kontraksi ekonomi, tetapi tidak berarti krisis ekonomi sedang terjadi.

Bendahara Negara ini menjelaskan, kondisi serupa pernah terjadi di 2008-2009 lalu akibat krisis keuangan yang merembet ke sektor lain. Untuk itu, seluruh negara saat ini berusaha agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.

“Ini sedang diikhtiarkan, diupayakan seluruh negara G20 dan non G20, agar krisis ini bisa ter-contain atau dicegah pada level masalah kesehatan. Dan sedikit pada masalah ekonominya tapi tidak berkelanjutan,” ujarnya.

Menurut dia, terpenting saat ini adalah bagaimana seluruh negara ikut merespon kondisi ini namun tidak saling tumpang tindih kepentingan. Oleh karenanya, para pimpinan negara anggota G20 akan melaksanakan pertemuan darurat untuk bersama-sama merespon kondisi terkini.

“Ini persis tahun 2009 pada saat Presiden (George) Bush mengundang emergency meeting di Washington. Persis situasinya, cuma dulu triggernya krisis keuangan spill over ke ekonomi dan masyarakat, sekarang triggernya sektor kesehartan dan keamanan masyarakat bisa masuk ke sektor ekonomi dan diharapkan tidak masuk ke krisis selanjutnya,” kata dia.

 

Halaman Awal

 

[jnews_carousel_3 show_nav=”true” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ number_post=”10″ post_offset=”3″]

Exit mobile version