Selain itu, ada kabar duka yang disampaikan selebriti Raditya Dika. Dia yang mengungkap cerita salah seorang dokter yang meninggal terkait pandemi COVID-19.
Dokter tersebut adalah rekan seangkatan semasa SMA dan tengah bertugas saat diduga tertular virus korona dari pasiennya.
“Jam 4 pagi tadi salah satu teman seangkatan saya di SMU 70 dulu telah meninggal dunia karena COVID 19. Umurnya masih 34 tahun, orangnya baik dan pintar. Kebetulan teman saya adalah seorang dokter dan terpapar saat bertugas,” kata Raditya.
Sedangkan kabar duka terkait wafatnya dr Toni Daniel Silitonga, IDI Cabang Bandung Barat.
PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memastikan dokter dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Toni Daniel Silitonga bukan meninggal karena virus Korona. IDI menyebut dr Toni meninggal karena sakit jantung.
“Terkait postingan IDI perihal wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI selama situasi Pandemi Covid-19 ini, adalah benar dr Toni Daniel silitonga dalam wafatnya bukan disebabkan langsung Covid-19,” kata Ketua Umum PB-IDI dr Daeng M Faqih seperti dikutip dalam postingan twitter resmi @PBIDI, Minggu (22/3/2020).
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” number_post=”7″]
Atas kabar duka tersebut, pemerintah menyampaikan dukacita dan belasungkawa untuk tenaga medis yang meninggal dunia saat merawat pasien COVID-19.
“Saya awali bahwa pemerintah menyatakan keprihatinan yang mendalam dan duka sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa harus menjadi korban dari penyakit COVID-19,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Minggu (22/3/2020).
Yuri mengatakan pemerintah menghargai dedikasi para tenaga kesehatan di semua lini dalam merawat pasien Korona.
Terkait keselamatan tenaga medis, Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta para tenaga kesehatan diberikan perlindungan maksimal.
“Saya ingin perlindungan maksimal pada para dokter, tenaga medis, dan jajaran di rumah sakit yang melayani pasien yang terinfeksi COVID-19,” kata Jokowi dalam video yang disiarkan langsung akun YouTube Sekretariat Presiden, pada Kamis (19/3/2020).
“Pastikan alat pelindung diri, APD. Karena mereka berada di garis terdepan sehingga petugas kesehatan harus terlindung dan tidak terpapar oleh COVID-19,” ujarnya. Jokowi juga meminta alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan disiapkan. Sebab, mereka merupakan garda terdepan dalam penanganan virus Korona (COVID-19).
Jokowi juga meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan intensif untuk tenaga kesehatan yang menangani virus Korona.
[jnews_carousel_3 show_nav=”true” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ number_post=”7″]