3. Rasio Kematian Hantavirus
Situs CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menyebut infeksi virus ini berakibat fatal. Rasio kematiannya adalah 38%.
Namun, karena sedikitnya jumlah kasus HPS, maka waktu inkubasi virus itu sampai sekarang tidak diketahui dengan pasti. Berdasarkan informasi yang terbatas, CDC memperkirakan gejalanya dapat berkembang antara satu sampai delapan minggu setelah terpapar urin segar, kotoran, atau air liur tikus yang terinfeksi.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” number_post=”10″ post_offset=”3″]
4. Bagaimana HPS Menginfeksi Manusia?
CDC memastikan, kasus hantavirus di AS tidak bisa menular dari orang ke orang, dengan cara apapun, termasuk bersalaman dan berciuman. Tapi siapa saja bisa terinfeksi virus ini jika melakukan kontak dengan hewan pengerat.
Di AS, tikus menjadi sumber utamanya. Hewan ini menularkannya melalui urin, air liur, dan kotoran. Setitik kotoran yang mengandung hantavirus dapat terbang ke udara dan terhirup manusia. Proses ini sering disebut penularan secara airborne.
Ada tiga hal lainnya yang menyebabkan penyebaran hantavirus. Pertama, ketika tikus menggigit manusia, virus bisa menginfeksi orang itu. Namun, jenis penularan ini jarang terjadi.
Kedua, seseorang bisa terkena virus tersebut ketika menyentuh barang-barang yang terkontaminasi urin, air liur, dan kotoran tikus, lalu memegang hidung dan mulutnya. Terakhir, HPS dapat muncul ketika seseorang memakan makanan yang terkontaminasi kotoran tikus.
[jnews_carousel_3 show_nav=”true” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ number_post=”10″]