Hasil Tes Belum Keluar, Satu PDP Corona di Aceh Meninggal

Corona
Ilustrasi. (Detail.id/ist)

Sebaran Corona Naik, Khofifah Salahkan Warga Jatim Ngeyel

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Foto: CNN Indonesia)

DETAIL.ID, Surabaya – Masyarakat Jawa Timur dinilai masih tak mengindahkan imbauan pemerintah terkait penyebaran virus corona (Covid-19). Hal itu menyebabkan lonjakan angka orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim.

Hal itu ditegaskan langsung oleh Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Ia membeberkan, per Senin (23/3/2020), jumlah pasien positif 41 orang, 1.405 ODP, dan 125 PDP.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” number_post=”7″]

“Sore ini data Pemprov Jatim 41 positif. Kemarin ODP 999 dan sampai sore ini terdapat hasil tracing 1.405 ODP, tambahan 406 orang. PDP kemarin 88 orang dan sampai jam 16.00 WIB, tercatat 125 PDP,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi.

Dari jumlah pasien positif virus corona, terbanyak masih Surabaya 29 pasien, Malang Raya 5 pasien, Sidoarjo 3 pasien, Magetan 3 pasien dan Kabupaten Blitar 1 pasien. Sementara pasien positif virus corona meninggal 1 orang di Malang.

Lonjakan tersebut, menurut Khofifah, lantaran masih banyak warga Jatim tak mengindahkan imbauan pemerintah tentang social distancing atau penjarakan sosial, hingga larangan menggelar acara yang melibatkan banyak orang.

“Kami lakukan evaluasi dari berbagai imbauan yang sudah dilakukan semua lini, semua sektor. Imbauan dari aparat desa dan aparat kecamatan sudah dilakukan. Dari Kabupaten Kota dan Pemprov sudah dilakukan. Tapi masih banyak masyarakat yang rupanya belum ikuti imbauan ini,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Exit mobile version