Dua Kecamatan di Sarolangun Dilanda Banjir dan Longsor

Banjir dan Longsor
Penampakan banjir dan longsor di Kabupaten Sarolangun. (DETAIL/Warsun Arbain)

DETAIL.ID, Sarolangun – Bencana banjir dan longsor melanda dua kecamatan di Kabupaten Sarolangun, Jambi pada Senin (3/2/2020). Banjir terjadi di Kecamatan Limun sejak pukul 04.00 WIB mulai dari desa Temalang, Lubuk Bedorong, Panca Karya, Demang hingga ke pusat Kecamatan Desa Pulau Pandan setinggi pinggang orang dewasa.

“Kejadiannya sejak subuh tadi, sekarang sudah mulai surut. Saat ini warga sedang membersihkan lumpur bekas banjir tersebut di rumah mereka yang terkena dampak,” kata Sekretaris Desa Lubuk Bedorong, M Yusuf ketika dikonfirmasi detail.

Sementara itu, untuk bencana longsor terjadi di Kecamatan Batang Asai. Kejadian ini membuat 11 titik ruas jalan poros milik provinsi yang berada di Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun tertutup, membuat kendaraan roda empat tidak bisa melintas.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″]

Kapolsek Batang Asai, Iptu Ebon A Lingga mengatakan kejadian tersebut terjadi sekira pukul 05.00 WIB yang mengakibatkan sekitar 11 titik sepanjang ruas jalan poros yang menjadi akses warga menuju ibu kota kabupaten lumpuh, namun yang paling parah itu di tikungan leter S Bukit Rayo.

“Saat ini jalan tersebut belum bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat, sebab puing reruntuhan tanah cukup tebal dan sulit dibersihkan secara manual,” katanya.

Hanya saja pihaknya bersama pihak TNI yakni Koramil dan pemerintah setempat telah bekerja sama mencari solusi agar jalan tersebut bisa segera dilalui warga.

“Sudah kita hubungi alat barat sudah di jalan, tapi kendalanya sekarang wilayah Limun, Pulau Pandan dan Muara Limun banjir, jadi agak terkendala proses mobil angkut alat berat ke sini, mungkin cukup lama menunggu air surut,” kata Lingga.

Menurutnya, tidak hanya tanah dan runtuhan kayu saja, namun juga beberapa batang tiang listrik yang ikut tumbang akibat longsor, sehingga berdampak pada jaringan menuju kecamatan.

Sementara itu, hingga saat ini belum ada rilis resmi dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun, pihak menyatakan masih melakukan pendataan lapangan terkait kejadian tersebut.

“Belum ada pendataan kita terkait berapa banyak rumah terkena dampak banjir, lagi dalam penghitungan. Tim pendataan kita masih di lapangan,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Sarolangun, Yen Iswadi ketika dikonfirmasi detail.

 

Reporter: Warsun Arbain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *